TIMES JABAR, DEPOK – Sebagai pemenang Duta Kesehatan Indonesia 2024, Regina Felicia Hadiputri (18), yang akrab disapa Rei, telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam upaya memperjuangkan anak-anak dengan cerebral palsy (CP) di Indonesia.
Cerebral palsy adalah gangguan pada otak yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, menjaga keseimbangan, dan postur tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi sejak lahir atau saat masa awal perkembangan otak, sehingga gejalanya terlihat sejak kecil. Anak-anak dengan CP mungkin mengalami kekakuan otot, gerakan tidak terkendali, atau kesulitan dengan koordinasi.
Meskipun CP tidak dapat disembuhkan, perawatan seperti terapi fisik, obat-obatan, dan dukungan medis dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. CP bukan penyakit menular, dan dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan CP tetap dapat memiliki masa depan yang penuh harapan.
Mengingat tantangan besar yang dihadapi keluarga-keluarga dengan anak penyandang CP, Rei, sapaan akrab Regina Felicia Hadiputri, menjalankan peran pentingnya sebagai Duta Kesehatan Indonesia sangatlah penting untuk menciptakan perubahan nyata.
"Langkah pertama yang perlu didorong adalah memperluas kesadaran masyarakat mengenai cerebral palsy. Meskipun CP merupakan kondisi yang mempengaruhi banyak anak di Indonesia, sayangnya banyak orang yang belum memahami sepenuhnya tentang gangguan motorik ini," kata Rei kepada TIMES Indonesia, Jumat (29/11/2024).
Oleh karena itu, Duta Kesehatan Indonesia ini memperluas jangkauan advokasi dengan memanfaatkan platform digital yang dimilikinya, seperti Instagram, YouTube, dan Linkedin, untuk mengedukasi masyarakat tentang CP, gejalanya, serta pentingnya diagnosis dan penanganan sejak dini.
"Upaya ini semoga akan membantu mengurangi stigma negatif yang sering kali melekat pada anak-anak penyandang CP dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan medis dan sosial mereka," ujarnya menambahkan dengan jelas dan lugas.
Selain itu, dalam kapasitasnya sebagai mahasiswi kedokteran, pemilik akun media sosial Instagram @regina.hadiputri, Youtube @hadiputriregina, dan Linkedin.com/in/reginahadiputri terus mengedukasi generasi muda, khususnya generasi Z, untuk lebih peduli terhadap isu-isu kesehatan yang sering kali terabaikan, seperti CP.
Mengingat karakteristik generasi Z yang sangat terhubung dengan teknologi, Rei memanfaatkan berbagai platform untuk membangun komunitas yang mendukung keluarga penyandang CP. Salah satu langkah strategis adalah bekerja sama dengan komunitas, lembaga pemerintah, dan sektor swasta untuk menyusun program-program bantuan yang dapat meringankan beban keluarga yang menghadapi kesulitan finansial, baik dari segi biaya pengobatan maupun fisioterapi untuk anak-anak dengan CP.
"Saya mengembangkan program Caring Hearts for Cerebral Palsy Families yang telah dimulai sejak usia 14 tahun, dengan memperluas cakupannya ke wilayah-wilayah yang lebih terpencil, di mana kesulitan dalam akses terhadap fasilitas kesehatan masih sangat besar," imbuh Duta Kesehatan Indonesiini.a
Menurutnya salah satu hal yang perlu diprioritaskan adalah penyediaan akses medis yang lebih baik dan fasilitas terapi yang lebih terjangkau. Ini termasuk kerjasama dengan klinik-klinik dan rumah sakit di berbagai daerah untuk menyediakan perawatan medis yang berkualitas dan dukungan psikososial yang dibutuhkan oleh keluarga penyandang CP.
"Program ini tentunya harus tetap memperhatikan kebutuhan emosional keluarga, mengingat beban psikologis yang mereka tanggung dalam merawat anak-anak dengan kondisi seperti CP," tutur anak kedua dari dua bersaudara tersebut sembari tersenyum manis.
Selain itu, perempuan yang hobi menari, menggambar, bermain piano, membaca, fashion designing, dan advokasi ini bekerja sama dengan pihak pemerintah untuk mendorong kebijakan yang lebih inklusif, yang memberikan dukungan lebih besar untuk keluarga dengan anak penyandang CP, termasuk bantuan finansial dan akses ke layanan medis yang lebih baik.
Mahasiswi Semester 1 Pendidikan Kedokteran (Program Kelas Khusus Internasion (KKI)) di Universitas Indonesia ini juga berperan aktif dalam menggalang dukungan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit, yang dapat membantu mencegah banyak masalah kesehatan lainnya.
Ia menyebut bahwa upaya ini bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti menjaga kebersihan diri, konsumsi makanan sehat, dan menjalani pola hidup aktif yang dapat meminimalisir potensi gangguan kesehatan. Mengedukasi masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat tidak hanya akan mengurangi prevalensi penyakit tertentu, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dengan komitmen dan visinya yang kuat, Rei memiliki peluang besar untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam bidang kesehatan di Indonesia, terutama untuk anak-anak penyandang cerebral palsy. Melalui upaya yang konsisten dan berkelanjutan, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan sektor kesehatan.
"Melalui upaya ini semua saya dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli dan bertindak. Semoga dengan kerja keras ini, setiap langkah kecil yang diambil dapat memberi dampak besar bagi masa depan Indonesia yang lebih sehat, inklusif, dan peduli terhadap sesama," tandas Duta Kesehatan Indonesia ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Winner Duta Kesehatan Indonesia 2024, Regina Hadiputri Suarakan Urgensi Layanan Medis dan Kemanusiaan
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |