TIMES JABAR, BANDUNG – Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) kembali mencatat prestasi penting dalam dunia konservasi satwa. Seekor bayi Tapir Sumatra (Tapirus indicus) lahir pada Jumat, 14 November 2025 pukul 06.00 WIB, menambah deretan keberhasilan program breeding satwa langka di lembaga konservasi tertua di Jawa Barat tersebut.
Menurut Sulhan Syafi’i, Humas Bandung Zoo, bayi tapir berjenis kelamin jantan itu lahir secara normal dan menunjukkan kondisi yang sangat baik. Hanya selang dua jam setelah dilahirkan, bayi tersebut langsung dapat menyusu pada induknya.
“Secara kasat mata, kondisinya sehat dan lincah. Respons induk juga sangat baik, sehingga bayi dapat langsung menyusu tanpa kendala,” ujar Sulhan.
Bayi tapir ini merupakan anak dari Tinuk, seekor tapir betina berusia 15 tahun (F1), dan Marcel, tapir jantan berusia 11 tahun (F1). Keduanya adalah tapir kelahiran Bandung Zoo. Dengan kelahiran ini, anakan yang dihasilkan berstatus F2—menandai keberlanjutan populasi tapir yang berhasil dibangun di lingkungan kebun binatang tersebut.
Meski berat badan bayi tapir belum ditimbang, pengamatan tim memastikan bahwa pertumbuhan awalnya sangat positif. Ia akan menjalani masa menyusu selama empat bulan, mengikuti standar pola asuh tapir Sumatra di habitat konservasi.
Lebih jauh, kelahiran ini menambah daftar panjang keberhasilan Bandung Zoo dalam menjaga keberlanjutan populasi tapir.
“Dengan kelahiran terbaru ini, Bandung Zoo sudah 11 kali mendapatkan anakan tapir. Kami menjadi lembaga dengan tingkat keberhasilan breeding tapir tertinggi di Asia Tenggara,” jelas Sulhan, Senin (17/11/2025)
Saat ini, koleksi tapir di Bandung Zoo berjumlah 11 ekor, terdiri dari 7 jantan dan 4 betina. Induk Tinuk sebelumnya juga telah melahirkan dua tapir yaitu Arya dan Darpa Muda, yang kini tumbuh sehat dan menjadi bagian dari kelompok tapir kebun binatang.
Selain menjadi kabar gembira bagi dunia konservasi, Bandung Zoo juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berperan dalam upaya perlindungan tapir.
“Kami membuka program orang tua asuh untuk bayi tapir ini. Warga yang ingin berpartisipasi bisa menghubungi media sosial resmi @bandung_zoo atau langsung menghubungi Humas,” kata Sulhan.
Kelahiran ini menjadi pengingat betapa pentingnya peran lembaga konservasi dalam menjaga keberlanjutan spesies-spesies terancam. Tapir Sumatra, yang masuk kategori Endangered menurut IUCN, membutuhkan dukungan nyata agar populasinya tetap terjaga.
"Bandung Zoo berharap prestasi ini dapat menguatkan kesadaran publik akan pentingnya konservasi satwa asli Indonesia. Setiap kelahiran baru bukan sekadar berita gembira, tetapi harapan bagi masa depan biodiversitas bangsa," pungkas Sulhan.(*)
| Pewarta | : Djarot Mediandoko |
| Editor | : Faizal R Arief |