TIMES JABAR, BANJAR – Di tengah hiruk pikuk suasana perkotaan dengan segala aktivitasnya, sosok pria lansia berseragam oranye nampak dengan telaten mengatur parkir di jalan Letjen Suwarto Kota Banjar. Adalah Turman yang akrab disapa Abah, seorang juru parkir yang selama 20 tahun mengais rezeki dari lahan parkir area pusat Kota Banjar.
Dengan tubuhnya yang berpaluh keringat akibat teriknya Matahari, tidak menyurutkan semangatnya untuk mengumpulkan receh demi receh yang didapatkannya dari pengguna jasa parkirnya.
Kepada TIMES Indonesia, Turman mengaku sangat bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk berpenghasilan sebagai juru parkir di Kota Banjar ini.
Suasana saat Turman menjalankan tugasnya sebagai Jukir. (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
"Saya sudah diberi jalan untuk mencari nafkah disini dan bisa membiayai keluarga saya dengan barokah," tuturnya saat ditemui disela kegiatannya mengatur parkir di tengah arus lalulintas perkotaan.
Penghasilan Turman sebagai Juru Parkir perharinya bisa mencapai kurang lebih Rp100 ribu dimana Ia memiliki kewajiban menyetorkan 30% penghasilannya sebagai retribusi daerah ke Pemerintah melalui Dishub.
"Saya setor untuk menunaikan kewajiban karena saya juga di sini dapat berkah dengan dipercaya mengelola parkir. Alhamdulillah, saya bahkan bisa menguliahkan kedua anak saya dari penghasilan saya sebagai juru parkir," ceritanya, Selasa (5/11/2024).
Turman menyebut tidak pernah menunggak setoran dan tertib menyetorkan retribusi parkirnya perhari melalui koordinator yang nantinya disetorkan ke Dishub seminggu sekali.
"Ada koordinator yang menampung setoran harian kami di jalan Letjen Suwarto sehingga tidak berat apalagi sampai menunggak, kan apapun itu diawali dengan niat," imbuhnya.
Turman mengaku selalu bersyukur atas kesempatan yang diberikan sebagai juru parkir walau dalam menjalankan tugasnya selalu penuh risiko bahkan tak mengenal hujan maupun teriknya sengatan matahari.
"Setidaknya saya berjuang demi keluarga jadi saya jalani apapun itu kondisinya selama itu halal dan berkah," tambahnya.
Pria yang kini rambutnya sudah dipenuhi dengan uban ini menyebut bahwa sejauh ini tidak memiliki kendala.apapun selama menjalankan tugas parkirnya.
Nani, salah satu pengendara motor yang menggunakan jasa parkirnya mengaku tak keberatan membayar parkir lebih karena Turman senantiasa memberikan pelayanan yang baik sebagai juru parkir.
"Saya biasanya kasih dua ribu rupiah karena sudah langganan belanja di toko yang petugas parkirnya itu Bah Turman. Beliau baik, murah senyum dan betul-betul memberikam pelayanan parkir yang baik sehingga tak sayang walaupun memberikan tarif lebih," ujarnya.
Kepala Dishub Kota Banjar, Asep Sutarno mengatakan bahwa Turman merupakan salah satu Jukir teladan yang tertib membayar setoran retribusi parkir.
"Saya salut dengan keuletannya dan untuk Jukir yang tertib dalam melaksanakan tugas nantinya akan kami pertimbangkan untuk pemberian reward," katanya.
Rencanya, awal bulan Desember pihaknya juga akan membagikan seragam bagi para juru parkir sekaligus mempersiapkan surat perjanjian kerjasama dengan para Jukir.
"Nantinya akan kami evaluasi mana saja jukir yang tidak kooperatif dimana kontrak kerjasamanya tidak akan diperpanjang lagi. Rencananya kami nanti akan didampingi Kejaksaan dan Kepolisian dalam perjanjian kerjasama tersebut," ujarnya.
Selain itu, Asep juga mengungkap bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar uji petik di seluruh kantong parkir yang ada di Kota Banjar untuk menentukan besaran retribusi yang dibebankan ke setiap Jukirnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sosok Inspiratif, Juru Parkir di Kota Banjar Sukses Sekolahkan Anaknya Sampai ke Perguruan Tinggi
Pewarta | : Susi Artiyanto |
Editor | : Deasy Mayasari |