https://jabar.times.co.id/
Berita

Dapur MBG di Kota Banjar Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi, Pemerintah Ambil Langkah Antisipatif

Kamis, 25 September 2025 - 22:03
Dapur MBG di Kota Banjar Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi, Pemerintah Ambil Langkah Antisipatif Kepala Dinkes Kota Banjar ungkap belum ada Dapur MBG yang miliki SLHS. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANJARSertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) adalah dokumen resmi dari Dinas Kesehatan yang menjamin keamanan dan kebersihan proses pengolahan makanan, penting untuk mencegah penyakit yang bersumber dari makanan tidak memenuhi syarat kesehatan. Pemerintah Kota Banjar mengakui bahwa belum ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG di Kota Banjar yang memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS).

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saifuddin, yang menjelaskan bahwa seluruh Dapur MBG sedang dalam proses mengurus SLHS.

"Dari SPPG yang ada di Kota Banjar, mereka sedang berproses untuk mengurus SLHS. Karena untuk mendapatkan itu ada prosesnya yang harus dilalui," ujar Saifuddin kepada Times Indonesia, Kamis (25/9/2025).

Proses perizinan SLHS melibatkan beberapa tahapan, yaitu:
1. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Pemeriksaan kondisi fisik dapur oleh petugas Dinas Kesehatan.
2. Pelatihan Keamanan Pangan (PKP) Minimal 50% karyawan harus memiliki sertifikat PKP.
3. Uji Laboratorium terhadap air, sampel makanan, dan kebersihan sarana/peralatan untuk memastikan memenuhi standar kesehatan.

Saifuddin mengimbau pengelola Dapur MBG untuk segera melapor kepada pemerintah daerah agar bisa dilakukan pembinaan dan pengawasan sejak dini.

"Agar kita dapat melakukan imbauan untuk mengurus SLHS dan melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan sejak dini," katanya.

Ketua Satuan Tugas MBG Kota Banjar, Soni Harison, mendorong percepatan perolehan SLHS ini sebagai bagian dari kewaspadaan Pemerintah Kota Banjar.

"Kami terus memantau dan tim dari Dinas Kesehatan juga sudah turun. Di Kota Banjar ada sekitar 25 dapur MBG, namun yang sudah beroperasi baru 13 dapur," kata Soni.

Soni menekankan pentingnya keamanan pangan mengingat insiden keracunan massal di daerah lain seperti Kabupaten Bandung Barat yang berdampak pada 1.333 siswa.

Menurutnya, beberapa insiden fatal MBG di daerah lain mestinya menjadi pelajaran berharga tentang betapa krusialnya aspek keamanan pangan dalam program yang menyasar ratusan bahkan ribuan anak sekolah setiap harinya.

"Jangan sampai itu menimpa anak-anak kita sehingga SLHS sesegera mungkin dipenuhi oleh para pemilik dapur MBG," pungkasnya. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.