TIMES JABAR, CIANJUR – Rambutan varietas asli Sindanglaka, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang tumbuh di daerah setempat kini kembali menunjukkan daya tariknya sebagai salah satu produk unggulan daerah. 

Buah ini memang istimewa, dikenal karena memiliki cita rasa yang manis alami dengan tekstur daging buah yang tebal, menjadikannya berbeda secara signifikan dari jenis rambutan lain yang ada di pasaran. Namun, eksistensi rambutan khas Sindanglaka ini sempat mengalami masa kritis yang sangat mengkhawatirkan. 

Menurut informasi, kondisi populasi pohonnya sempat memprihatinkan karena minimnya upaya peremajaan serta menurunnya minat para petani atau warga untuk membudidayakan varietas ini, sehingga muncul kekhawatiran serius mengenai potensi kepunahan dari tanaman lokal tersebut. 

Situasi inilah yang kemudian mendorong Hilman Nugraha, seorang penduduk setempat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap upaya pelestarian buah-buahan endemik, untuk mengambil tindakan nyata demi menjaga warisan alam tersebut.

Lebih lanjut dalam hal ini berangkat dari rasa gelisah dan khawatir melihat rambutan Sindanglaka semakin sulit dicari, Hilman memutuskan untuk memulai inisiatif pembudidayaan secara mandiri. 

Ia menjelaskan bahwa dirinya secara tekun mengumpulkan bibit-bibit rambutan yang benar-benar asli, merawat pohon-pohon tua yang masih tersisa, dan mengembangkan metode penanaman tertentu. 

Semua ini dilakukan agar baik kualitas rasa maupun karakteristik unik dari buah tersebut dapat dipertahankan dan terjaga kemurniannya. 

"Rambutan Sindanglaka ini punya ciri khas yang tidak dimiliki rambutan lain, rasanya manis dan dagingnya tebal. Sayang sekali kalau sampai hilang,” kata Hilman dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Senin (15/12/2025).

Berkat upaya dengan ketekunan dan konsistensi yang ditunjukkannya, ikhtiar pelestarian yang dilakukan oleh Hilman mulai memberikan hasil menggembirakan dan respon positif dari masyarakat luas.

Pohon-pohon rambutan yang dirawatnya kini kembali berbuah lebat dengan mutu yang baik, sekaligus membuktikan bahwa varietas asli Sindanglaka masih sangat mungkin untuk dilestarikan dan dikembangkan lebih lanjut. 

Saat ini, rambutan tersebut tidak hanya menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat setempat, tetapi juga menyimpan potensi besar untuk menjadi produk unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi wilayah Cianjur. 

"Melihat keberhasilan tersebut, masyarakat Desa Sindanglaka kini mulai memberikan perhatian kembali pada buah rambutan lokal ini," ungkap dia menjabarkan dengan nada penuh semangat.

Beberapa warga bahkan telah menyatakan ketertarikan mereka untuk turut serta menanam dan melestarikan, sehingga harapan untuk menjaga keberlanjutan hidup rambutan Sindanglaka sebagai warisan daerah menjadi semakin kuat. (*)