https://jabar.times.co.id/
Ekonomi

APBN 2024 Defisit 2,29 Persen,  Pendapatan Tumbuh Meski Hadapi Tantangan Global

Senin, 06 Januari 2025 - 14:51
APBN 2024 Defisit 2,29 Persen,  Pendapatan Tumbuh Meski Hadapi Tantangan Global Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Konferensi Pers APBN 2024, di Jakarta, Senin (6/1/2025). (FOTO: ANTARA)

TIMES JABAR, JAKARTA – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencatat defisit sebesar 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah. Nilai defisit mencapai Rp507,8 triliun, lebih rendah dari target awal Rp522,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kinerja pendapatan negara tetap tumbuh meski menghadapi tekanan global dan perlambatan harga komoditas.

Realisasi pendapatan negara mencapai Rp2.842,5 triliun, melampaui target APBN sebesar Rp2.802,3 triliun.

“Dalam situasi yang begitu rentan dan penuh ketidakpastian, pendapatan negara masih tumbuh. Ini patut kita syukuri,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1/2024).

Tekanan pada Penerimaan Pajak dan Bea Cukai

Penerimaan pajak menjadi sorotan karena berada di bawah target, dengan realisasi sebesar Rp1.932,4 triliun dari sasaran Rp1.988,9 triliun.

Meski demikian, capaian ini lebih baik dari proyeksi semester lalu sebesar Rp1.921,9 triliun.

“Meski tidak mencapai target awal, penerimaan pajak masih tumbuh 3,5 persen dari tahun lalu. Ini pencapaian yang baik di tengah tekanan harga komoditas,” jelas Sri Mulyani.

Hal serupa terjadi pada penerimaan bea dan cukai, yang mencapai Rp300,2 triliun, lebih rendah dari target Rp321 triliun. Namun, penerimaan ini tumbuh 4,9 persen dibandingkan 2023.

PNBP Melampaui Target

Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menjadi titik terang dengan realisasi sebesar Rp579,5 triliun, jauh melampaui target APBN sebesar Rp492 triliun.

“PNBP menunjukkan performa luar biasa di tengah koreksi harga komoditas,” tambahnya.

Belanja Negara Lebih Tinggi dari Target

Di sisi belanja, realisasi sementara tercatat sebesar Rp3.350,3 triliun, lebih tinggi dari target APBN sebesar Rp3.325,1 triliun.

Belanja kementerian/lembaga (K/L) mengalami kenaikan signifikan hingga Rp1.315 triliun, melebihi target Rp1.090,8 triliun.

Namun, belanja non-K/L mengalami penurunan dari target Rp1.376,7 triliun menjadi Rp1.171,7 triliun, mencerminkan penghematan pada sektor tertentu.

Keseimbangan primer, yang mencerminkan selisih pendapatan negara dengan belanja di luar pembayaran bunga utang, berhasil ditekan menjadi Rp19,4 triliun, mendekati target Rp25,5 triliun.

Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan terus menjaga daya tahan fiskal melalui pengelolaan anggaran yang responsif terhadap tantangan global.

“APBN akan tetap menjadi instrumen utama untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menghadapi tekanan yang ada,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.