TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Keberadaan Mambo Kuliner Night yang dirintis sejak 2017 lalu mampu mengangkat terhadap perkembangan dan pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM Kota Tasikmalaya.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator pelaku UMKM Mambo Kuliner Night (MKN) Yudi kepada TIMES Indonesia usai acara syukuran genap enam tahun Mambo Kuliner Night di Kota Tasikmakaya, Minggu (14/5/2023)
Yudi mengisahkan MKN yang dirintisnya sejak 13 Mei 2017 berawal dari sebuah kegelisahan para pelaku UMKM yang saat itu merasa tidak nyaman memajangkan produk olahan makanan di jalur Car Free Day (CFD) Kawasan Pusat Kota Jalan KHZ Mustofa (Bunderan Taman Kota) sampai dengan simpang Jalan Nagarawangi.
Dirinya bersama rekan pelaku UMKM Api dan Hendi saat itu memahami keberadaan para pedagang makanan olahan produk UMKM dikawasan tersebut melanggar aturan, dimana sebagian pedagang menggunakan lahan trotoar untuk menjajakan produk olahannya.
Namun kegelisahan itu segera mereda ketika pihaknya (pelaku UMKM) membangun kerjasama dengan pengurus RT/RW di lingkungan daerah Komarasari untuk bersama-sama membangun kawasan Kuliner di kawasan Pasar Mambo yang sudah melegenda sebagai pusat jajanan di Tasikmalaya sejak dulu.
"Pas kebetulan ada kerja sama bareng lingkungan dalam CFD, kita bertemu dengan pengurus RW Kang Yudi Mexos (Almarhum). Alhamdulilah beliau respon dan dengan semangat mengurus perijinan untuk Mambo Kuliner di sepanjang Jalan Pemuda mulai dari Mi Baso Laksana sampai dengan simpang tiga Jalan Empang, akhirnya diijinkan oleh pemerintah kota dengan catatan dalam proses evaluasi berjalan," kata Yudi yang kesehariannya memproduksi telor asin.
Namun keberadaan MKN pada saat itu yang diikuti oleh 84 pelaku UMKM di kawasan Jalan Pemuda tidak dapat berjalan lama, sebab keberadaannya mengganggu terhadap lalu-lintas jalan terutama parkiran para pengunjung MKN yang sangat melimpah sehingga menutupi sebagian akses lalu-lintas jalan.
Seiring waktu atas restu Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan memberikan ijin kepada para pelaku UMKM, MKN dialihkan ke kawasan jalan Mayor Utarya, mulai dari Mi Baso Laksana sampai ke depan SD Citapen. Di sepanjang jalan yang berjarak 400 meter ini menurut Yudi para pelaku UMKM yang bergabung di MKN bertambah menjadi 184 pedagang.
"Alhamdulilah Mambo Kuliner berkembang dengan pesat, omset para pedagang UMKM yang diminta melalui Japri WA dari Oktober 2022 sampai dengan Februari 2023 berjumlah 3,2 Miliar, " terangnya.
Yudi mengakui selama pelaksanaan MKN pihaknya dibantu dan difasilitasi oleh PT. PLN dengan memberikan dua lokal SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) yang berkapasitas 11.000 watt.
Sampai saat ini keberadaan MKN melibatkan 30 orang personel untuk mengatur keamanan di gerbang pintu masuk, pengelola kebersihan dan tim teknis listrik untuk mengatur penerangan setiap tenda.
"Untuk lebih menyamankan para pengunjung Mambo Kuliner kita berharap ada WC portable, walaupun sampai saat ini tidak menjadi kendala. Para pengunjung saat ini yang akan ke toilet numpang ke Kantor PLN," terangnya.
Salah satu pelaku UMKM pengolah minuman berbahan baku honje warga Kampung Ampera Nanan mengaku keberadaan MKN sangat membantu terhadap pemasaran produknya.
"Keberadaan Mambo Kuliner sangat membantu penjualan saya, Alhamdullilah apalagi di tanggal muda omsetnya cukup lumayan," terangnya
Pemilik produk minuman honje yang diberi merk Lakaku mengatakan sebelum adanya Mambo Kuliner Night, dirinya memasarkan produk minuman ke beberapa event kegiatan dengan membuka tenda. Namun seiring perjalanan waktu berawal dari kegiatan Wira Usaha Baru (WUB) yang dibina oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya produknya dapat dititipkan di beberapa outlet yang dikerjasamakan dengan pihak Pemerintah Kota. (*)
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Deasy Mayasari |