TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global dan domestik, perekonomian Priangan Timur tetap kokoh dan tumbuh kuat sepanjang tahun 2023. Meskipun terdapat perang global akibat perang Rusia-Ukraina dan faktor eksternal lainnya, Priangan Timur berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
Menyusul tahun 2024, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali, menyatakan bahwa sinergi yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah.
Beberapa tenant UMKM binaan Bank Indonesia memamerkan hasilnya di Hotel Santika, Kota Tasikmalaya, Selasa (12/12/2023). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Hal tersebut sangat diperlukan untuk mengatasi potensi risiko dan meminimalisir dampak tantangan ekonomi yang mungkin terjadi pada acara Bewara Priangan Timur 2023 dengan tema “Memperkuat Sinergi Melangkah Maju Membangun Ketahanan Ekonomi” di Hotel Santika, Kota Tasikmalaya.
Kinerja perekonomian Priangan Timur sepanjang tahun 2023 didukung oleh peningkatan domestik, stabilitas harga yang terjaga, dan optimisme investor terhadap potensi ekonomi daerah. Stabilitas perekonomian tercermin pada rendahnya tingkat inflasi Kota Tasikmalaya, mencapai 3.119 (yoy) dan 2.579 (ytd) hingga November 2023, sesuai dengan target inflasi.
Aswin Kosotali mengungkapkan prakiraan perekonomian Priangan Timur akan tetap tumbuh positif di kisaran angka 4,80-5,20x (yoy) berkat upaya pengendalian inflasi, dukungan fiskal daerah, dan potensi sektor ekonomi yang berorientasi pada budaya dan sumber daya lokal.
“Meskipun menghadapi tantangan global seperti perlambatan ekonomi dan inflasi tinggi, Priangan Timur memiliki potensi akselerasi ekonomi melalui permintaan domestik, normalisasi aktivitas masyarakat, dan Pemilu 2024,” ujar Aswin, Selasa (12/12/2023).
Pengembangan agrowisata, UMKM, digitalisasi, dan ekonomi kreatif diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Aswin menambahkan oemanfaatan alokasi penggunaan APBD untuk belanja produktif, sinergi dan kolaborasi haruslah menjadi kunci untuk mengatasi dampak dari berbagai tantangan.
Sementara itu Sekda Kota Tasikmalaya, H. Ivan Dicksan, menyoroti penyumbang inflasi di Kota Tasikmalaya, terutama bahan pangan seperti bawang dan cabai.
“Program upaya setaman cinta yang telah dilakukan masyarakat dan Pemerintah Kota Tasikmalaya diharapkan dapat mengendalikan inflasi dengan memastikan pasokan kebutuhan komoditas tetap terjaga,” harap Ivan.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, menegaskan bahwa sektor ekonomi di wilayahnya berbasis pada pertanian dan pariwisata. Stabilitas harga kebutuhan pangan pada tahun 2023 memberikan keyakinan bahwa sektor pertanian dapat menjadi bantalan ekonomi masyarakat.
Melalui sinergi yang kuat antara Bank Indonesia, menurut Cecep pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, Priangan Timur optimis menghadapi tahun 2024 dengan ketahanan ekonomi yang lebih kokoh.
“Sinergi dan kolaborasi diharapkan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul di masa mendatang,” tutupnya. (*)
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Deasy Mayasari |