https://jabar.times.co.id/
Gaya Hidup

Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV dan Skrining

Rabu, 19 Februari 2025 - 22:13
Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV dan Skrining Dr. Christiansen Ariesta ketika menjelaskan kanker serviks. (FOTO: Acep Rifki Padilah/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, PANGANDARANKanker serviks adalah perubahan sel-sel di dalam serviks (leher rahim) yang menjadi ganas. Kanker ini umumnya berkembang perlahan kemudian menjadi ganas seiring berjalannya waktu ketika menunjukan gejala sudah memasuki stadium.

Kanker serviks menjadi kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Kanker ini di Indonesia merupakan kanker yang paling banyak diderita kedua setelah kanker payudara.

Kanker serviks terjadi ketika ada sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi tersebut menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga menyebabkan kanker.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan. Rumah Sakit Umum Daerah Pandega (RSUD Pandega) Kabupaten Pangandaran dr. Christiansen Ariesta Sp.Og mengatakan, kanker serviks bisa terjadi karena serangan infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang bisa menular melalui hubungan seksual.

"Seseorang yang terkena kanker serviks itu karena biasanya terkena infeksi HPV," kata dr. Christiansen.

Gejala Kanker Serviks

Awalnya, kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun setelah sel kanker berkembang, sejumlah gejala akan muncul.

Salah satu gejalanya adalah keputihan, namun tidak semua keputihan itu merupakan gejala adanya kanker serviks. Karena ketika keputihan itu terjadi dengan siklus yang normal yaitu sebelum haid atau sesudah haid.

"Ketika keputihan itu keluar banyak, berulang, menggumpal dan berbau. Itu merupakan gejala kanker serviks," ungkapnya.

Selanjutnya, gejala kanker serviks adalah kontak bleeding. Yaitu pendarahan yang terjadi ketika berhubungan seksual. Normalnya ketika berhubungan seksual tidak berdarah.

Namun, tidak semua pendarahan ketika berhubungan seksual berdarah itu adalah gejala kanker serviks. Karena ada pendarahan yang normal saat berhubungan seksual.

"Untuk lebih jelas terkait gejala kanker serviks, itu harus dikonsultasikan dengan dokter," tambahnya.

Pencegahan Kanker Serviks

Kanker serviks bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV dan hal ini bisa dilakukan ketika wanita masih remaja. Vaksinasi merupakan antibodi yang mana ketika tubuh suatu saat terkena virus tersebut, tubuh sudah punya perlawanannya.

Selain vaksinasi HPV, pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghalangi terjadinya kanker serviks adalah dengan melakukan skrining rutin.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui lebih dini terjadinya kanker serviks. Karena perkembangan kanker serviks ini sangat lama sekali. Dari terkontaminasi virus HPV sampai terjadinya kanker serviks bisa 5-10 tahun.

"Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan cara primer dan sekunder. Cara primernya adalah dengan melakukan vaksinasi HPV dan pencegahan sekundernya dengan melakukan skrining secara rutin untuk mengetahui gejala lebih dini," terangnya.

Skrining dalam pencegahan kanker serviks itu bisa dilakukan dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA Test) pemeriksaan ini dilakukan dengan cara meneteskan asam asetat kepada permukaan leher rahim. Hal ini bisa dilakukan di puskesmas atau bidan terlatih dan dilakukan setahun sekali.

"Teknis skrining dalam pencegahan kanker serviks itu bisa dengan IVA Test yang dilakukan setahun sekali, Pap Smear 3 tahun sekali dan Co-Testing 5 tahun sekali. Jadi cegahlah sedini mungkin agar bisa ditangani," tutupnya. (*)

Pewarta : Acep Rifki Padilah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.