TIMES JABAR – Masih terdapat kekhawatiran berlebih yang muncul dalam stigma di masyarakat terkait penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Padahal HIV tidak menyebar melalui interaksi sosial sehari-hari.
dr. Erisanti Nurfarida dari Klinik Melati RSUD Pandega Pangandaran menjelaskan, virus HIV hanya dapat berpindah melalui cairan tubuh tertentu, seperti darah, sperma, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). Dengan demikian, aktivitas sosial normal tidak menjadi media penularan HIV.
"Penularan HIV dapat terjadi melalui perilaku dan kondisi tertentu, antara lain hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik atau alat medis yang tidak steril, transfusi darah yang tidak melalui pemeriksaan ketat, serta penularan dari ibu ke anak selama masa kehamilan, persalinan, maupun menyusui", jelasnya.
Untuk itu, masyarakat diminta tidak khawatir berlebihan dalam berinteraksi dengan ODHA. Aktivitas seperti berjabat tangan, berbagi makanan, menggunakan fasilitas umum secara bergantian, tinggal serumah, hingga bekerja bersama ODHA dipastikan aman dan tidak menyebabkan penularan.
dr. Erisanti menekankan pentingnya membangun sikap empati dan kepedulian sosial. ODHA, merupakan bagian dari masyarakat yang memerlukan dukungan moral dan akses layanan kesehatan yang berkelanjutan, bukan perlakuan diskriminatif.
"Cek kesehatan secara rutin, dan mari kita hilangkan stigma negatif dengan memberi dukungan tulus bagi mereka yang hidup dengan HIV," pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Acep Rifki Padilah |
| Editor | : Ronny Wicaksono |