https://jabar.times.co.id/
Gaya Hidup

Maestro Jazz Indonesia, Indra Lesmana Rilis Album Baru 'Sydney Reunion' di Australia

Senin, 16 September 2024 - 09:50
Maestro Jazz Indonesia, Indra Lesmana Rilis Album Baru 'Sydney Reunion' di Australia Indra Lesmana merilis album baru 'Sydney Reunion' di festival jazz Australia serta gedung ikonik Sydney Opera House (FOTO: Indra Lesmana for TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, AUSTRALIA – Komposer, penulis lagu dan maestro jazz Indonesia, Indra Lesmana kembali unjuk gigi di level internasional.

Indra bakal tampil di festival jazz terlama di Australia, Manly Jazz Festival pada 22 September 2024 dan meluncurkan album baru berjudul 'Sydney Reunion' dalam acara premium terbatas di gedung ikonik Sydney Opera House pada 23 September 2024.

Album 'Sydney Reunion' menampilkan Indra Lesmana pada keyboards, Steve Hunter pada bass elektrik, Dale Barlow pada saxophone dan Andy Gander pada drum.

Steve Hunter, Dale Barlow dan Andy Gander adalah beberapa musisi terbaik dari Sydneyyang dikenal Indra dan telah bermusik sejak 1982 saat Indra tinggal di Sydney dan belajar di Conservatorium of Music. 

Dale Barlow terlibat dalam proyek Children of Fantasy, Steve Hunter terlibat dalam grup Nebula pada album No Standing yang dirilis di Amerika Serikat pada 1984.

'Sydney Reunion' yang beraliran jazz fusion juga menandai album Indra yang ke-100. Album ini berisi 10 lagu instrumental baru dan 5 di antaranya ditulis oleh Indra Lesmana. 

indra-lesmana-02.jpg

Semua lagu direkam secara langsung selama dua hari di Rancom St Studio, Sydney New South Wales, Australia pada awal Mei 2024. Indra melakukan semua mixing dan mastering di studio miliknya di Bali.

Single 'Fairlight' dari album ini telah dirilis pada bulan Juni 2024. Video musik yang menampilkan suasana pada saat rekaman telah tersedia di YouTube.

Indra Lesmana yang juga penerima Australian Alumni Award 2010 menjelaskan, "Saya sangat senang dan bersyukur dapat terus berkarya dan bermusik dengan teman-teman lama saya di Sydney. Terakhir kali saya bermain di Manly Jazz adalah pada tahun 1982."

Menurutnya, tampil kembali dan khususnya memperkenalkan album baru di Sydney Opera House pada bulan September ini tentu akan menjadi momen bersejarah yang tak ternilai.

"Kami sangat berharap kolaborasi musik kami dapat memperkuat dan menginspirasi generasi musik karena tahun ini sekaligus merupakan perayaan 75 tahun hubungan diplomasi Australia dan Indonesia," ujar Indra.

Proyek musik Indra didukung penuh oleh Paulus Family Pty Ltd. yang dimiliki oleh diaspora Indonesia di Australia, Ivan Paulus dan istrinya Shirley Lim. 

Selain menjadi pengusaha dan pelaku ekonomi sukses di Australia, Ivan juga menjadi penasihat di Indonesia Business Council (IBC) Australia dan juga menjadi salah satu produser eksekutif pada proyek rekaman album Indra Lesmana di Sydney.

Album 'Sydney Reunion' tersedia dalam bentuk CD, dan segera tersedia dalam double vinyl dan platform digital berikut:

Spotify https://spoti.fi/45JAHc6
Apple Music https://apple.co/4cGXI1k
Youtube Music https://bit.ly/4cH7VLn

Tentang Indra Lesmana

Indra Lesmana adalah seorang musisi, komposer, produser dari Indonesia. Dikenal sebagai maestro dan ikon jazz Indonesia yang memiliki reputasi khusus untuk musikalitas, kreativitas, produktivitas dan memberikan inspirasi bagi generasi musik Indonesia.

Lahir di Jakarta, 28 Maret 1966, Indra adalah putra bungsu dari tokoh jazz legendaris Indonesia Jack Lesmana dan Nien Lesmana. Kakaknya, Mira Lesmana, adalah seorang produser film yang sukses.

Karier musiknya dimulai pada usia 9 tahun dan melanjutkan minat dan keterampilan improvisasinya pada piano dan keyboard. Kehidupan Indra Lesmana di Sydney, Australia dimulai ketika ia menerima beasiswa pada tahun 1979 untuk belajar di New South Wales Conservatorium of Music. 

indra-lesmana-01.jpg

Pada tahun 1982, Indra membentuk grup musik Nebula bersama teman-temannya di Sydney: Steve Hunter, Kent James, Andy Evans, Vince Genova, Carlinhos Goncalvez dan membuat album rekaman berjudul 'No Standing'. 

Pada kurun waktu yang sama, Indra bersama ayahnya Jack Lesmana juga membuat proyek musik Children of Fantasy dengan salah satu musisi pendukungnya adalah Dale Barlow.

Saat berusia 18 tahun, Indra dikontrak oleh perusahaan rekaman asal Amerika Serikat MCA Records yang berminat memproduksi dan mendistribusikan 2 album solo dengan namanya yang berjudul 'For Earth And Heaven' dan 'No Standing'.

Indra diangkat menjadi ketua juri Indonesian Idol dari tahun 2003 hingga 2007. Ia juga telah menerima berbagai penghargaan dan beberapa kali tampil mewakili Indonesia di ajang internasional.

Indra dan istrinya, Hon Lesmana membuat program musik di studio mereka sendiri selama beberapa bulan sebelum mulai mengelola klub jazz 'RedWhite Jazz' di Kemang, Jakarta dari tahun 2010 hingga 2014.

Kemudian pada tahun 2014, pasangan ini memutuskan untuk tinggal di Sanur, Bali. Indra terus memproduksi beberapa album musik dan pertunjukan. Pasangan ini menjalankan beberapa program musik di Sanur termasuk Sanur Village Festival, Mostly Jazz Festival dan juga Mostly Jazz Brew untuk komunitas musik di Bali.

Selama pandemi pada bulan Mei 2020, mereka memproduksi seri pertunjukan musik jarak jauh langsung pertama di dunia dari pulau Bali - Jakarta yang disebut 'Mostly Jazz Live Online' yang didukung oleh loket.com.

Indra sangat aktif secara kreatif membuat program kolaborasi musik di platform media sosial yang terkenal disebut 'InstaJam'.

Album-albumnya seperti Aku Ingin, Reborn, Tree of Life, Joy Joy Joy, Love Life Wisdom, Sacred Geometry, Little Things From The Heart, the Essential vol 1, Do The Math menjadi sorotan dalam karier musiknya.

Termasuk beberapa komposisi orisinalnya seperti 'Aku Ingin', 'Biarkan Aku Kembali', 'Jangan Duakan Cintaku', 'The Seeker', 'I Wish', 'Ekspresi', 'Warna', 'Kembali Satu', 'Sedalam Cintamu', 'Ingatlah', 'Kisah Yang Indah' , 'Love Life Wisdom' dan masih banyak lagi, telah diakui sebagai standar musisi Indonesia.

Pada tahun 2021 Indra Lesmana bersama Hon Lesmana, memproduksi sebuah proyek bernama 'Citra Nusantara' yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Pada tahun 2022, Indra membangun Indra Lesmana Space, di Gianyar Bali dan juga merilis single NFT 'My Devotion' dan album NFT 'In The Moment' yang secara resmi menjadi album NFT pertama di dunia yang memperoleh royalti dengan mekanisme lelang.

Pada bulan Agustus 2022, Indra menggelar konser tunggal pertamanya yang bertajuk 'Legacy Concert' untuk merayakan lebih dari 45 tahun kiprahnya di dunia musik dengan melibatkan lebih dari 80 musisi.

Hingga saat ini, Indra Lesmana telah merilis 100 rekaman musik termasuk 63 proyek solo/duo/grup dan ribuan komposisi musik dalam berbagai genre musik. Indra terus konsisten dan aktif bermusik serta membangun komunitas musik. (*)

Pewarta : Sholihin Nur
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.