TIMES JABAR, BANJAR – Satreskrim Polres Banjar berhasil menangkap tujuh anggota geng motor bersenjata tajam. Polisi juga turut mengamankan 4 unit motor, senjata tajam jenis celurit, ponsel, STNK, helm, dan pakaian warna hitam yang digunakan para pelaku saat kejadian.

Sebelumnya, video aksi geng motor tersebut viral dan menuai banyak kecaman. Video berdurasi 30 detik itu menampilkan aksi para kawanan geng motor mengendarai motornya secara zig zag dan bunyi knalpot brong. Bahkan dalam video tersebut terekam salah satunya mengacungkan celurit yang kadang-kadang memantulkan sinar silau di tengah kegelapan malam.

Korban atas nama ZT (17) dan RN (17) diketahui melawan arus saat berkendara dan diduga di bawah pengaruh miras, motor Honda Sonic tak terkendali dan tak nampak menghindari tabrakan tersebut.

Usai jatuh terpental ke sebelah kiri, korban kemudian tertabrak oleh D, pengendara Honda Sonic warna merah tanpa TNKB yang juga dihantam oleh kendaraan Honda Kirana yang dikendarai A dan H.

Ini disampaikan Kasat Lantas Polres Banjar, AKP Asep Seepuloh dalam gelaran konferensi pers di halaman Kantor Satreskrim Polres Banjar, Kamis siang (19/1/2023).

Saat insiden kecelakaan lalu-lintas terjadi, D dan A justru melarikan diri dari TKP bukan menolong temannya yang terkapar di jalanan tepat depan Polsek Purwaharja.

"Seorang pelajar tewas di tempat sementara yang memboncengnya meninggal di IGD RSUD Kota Banjar usai mendapatkan pertolongan medis," jabarnya.

Menanggapi dugaan menenggak miras, hal tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Banjar, AKP Nandang Rukhmana yang mengungkap bahwa kawanan ini menenggak miras di dekat jembatan Baru Parunglesang.

"Setelah kami lakukan penggalian informasi dan mencocokan video yang beredar di berbagai platform, para pelaku geng motor yang meresahkan ini akhirnya kami amankan," jelasnya.

AKP Nandang menyatakan ada empat pelaku geng motor yang menamakan komunitas Sempac ini buron alias masuk daftar pencarian orang. Bahkan untuk pelaku atas nama Ilham diduga juga terlibat dalam kasus KDRT di Wilayah Tasikmalaya.

"Kami umumkan kepada masyarakat agar segera menginformasikan kepada kami terkait keberadaan Ilham dan Utay, agar segera menyerahkan diri. Jangan sampai timsus Polres Banjar memberikan tindakan tegas terukur," tegasnya.

Dijabarkannya, dari tujuh orang yang diamankan, 2 diantaranya merupakan anak di bawah umur dan salah satunya masih tercatat sebagai pelajar SMPN 2 Kota Banjar.

"Untuk status hukum pelajar akan kita gali dulu perannya seperti apa, apakah yang bersangkutan mengendarai atau hanya ikut serta saja karena anak-anak dibawah umur melakukan tindakan pelanggaran pidana tidak serta merta karena niatnya. Pasti ada dorongan dari pihak lainnya," bebernya.

Kasat Reskrim juga mengungkap berdasarkan keterangan beberapa warga dan saksi, geng motor inilah yang selama ini selalu menjalankan aksi ugal-ugalan di wilayah Kota Banjar seperti menjalankan motor secara zig-zag, dan menggeber knalpot brongnya.

Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo, SH, S.I.K, MM dalam kesempatan tersebut mengungkap bahwa para pelaku akan dijerat pasal 312 UU RI nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ.

"Ada beberapa pasal yang kita terapkan, yang pertama adalah Undang-Undang darurat, kemudian pasal 311 dan pasal 312 dimana pelaku melakukan aksi ugal-ugalan di jalan dan yang lainnya karena tidak melaporkan ada saat terjadi kecelakaan," jabarnya.

Kapolres mengungkap, sesuai rekaman CCTV, diketahui beberapa kendaraan terlibat kecelakaan namun mereka semuanya malah melarikan diri padahal ada kawanannya yang terkapar karena insiden tersebut.

Dalam kasus ini, selain Ilham dan Utay, ada dua orang yang identitasnya belum diketahui sedang dalam buruan Polisi. 

"Motif para pelaku melakukan aksi tersebut katanya untuk membuat takut dan ingin mencari lawan. Jadi, dari niatan saja mereka ini sudah tak bermaksud baik sehingga ini harus diberantas secara bersama-sama, " katanya.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan kepercayaan masyarakat kepada jajaran kepolisian Polres Banjar untuk menindak tegas pelaku yang membuat onar di jalanan. (*)