https://jabar.times.co.id/
Kopi TIMES

Tragedi Kanjuruhan Belum Usai

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 12:28
Tragedi Kanjuruhan Belum Usai Arthur Denzel Aldien Ulhaq Kaunang (Mahasiswa Universitas Islam Malang, Prodi Agroteknologi)

TIMES JABAR, MALANG – Sudah satu tahun lebih Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa. Namun, hingga saat ini belum menemukan titik terang bagaimana keadilan untuk para korban dan keluarga korban terhadap tersangka dibalik hilangnya 135 tersebut. Tragedi yang menjadi catatan buruk di dunia olahraga. 

Kejadian ini belum usai. Sehingga membuat keluarga korban dan masyarkat Indonesia geram terhadap keadilan hukum di Indonesia. Kejahatan HAM yang sangat buruk ini saja tidak dapat diselesaikan dengan benar entah apa yang membuat hal itu terjadi. Padahal sudah satu tahun lebih Tragedi ini. Hukuman untuk para tersangka pun belum diputuskan dengan adil.

Tragedi Kanjuruhan ini sangat memilukan. Sangat lah tidak adil bila mana para tersangka tidak diadili dengan seadil-adilnya. Tragedi yang menghilangkan 135 nyawa membuat jeritan dan tangisan seluruh warga Malang. Namun, hanya dianggap bagaikan angin belaka.

Aksi-aksi yang dilakukan mulai dari mahasiswa dan aliansi masyarakat Indonesia pun belum didengarkan oleh pemerintah di negeri ini. Sangat tidak lazim jika dalam tragedi kanjuruhan ini para pelaku tidak dihukum dengan adil. 

Apa yang membuat aparat kepolisian melakukan penembakan gas air mata kearah tribun dan tindakan kekerasan terhadap supporter? Dengan brutal ia lakukan tanpa memikirkan apa akibat yang akan terjadi. Jika dengan dalih keamanan. Tidak semestinya dengan cara demikian dilakukan. 

Padahal peraturan viva telah jelas. Melarang membawa gas air mata ke dalam stadion apalagi menembak gas air mata. Sehingga penembakan gas air mata ke arah tribun membuat penonton kaget berlarian dan berdesakan. Saat itulah korban berjatuhan. Dimana rasa kemanusiaannya? Menjadi manusia seperti hewan.

Keadilan yang hilang dalam pembunuhan besar ini membuat jeritan para keluarga korban dan masyarakat. Semakin miris penegakan hukum di Indonesia. Justru angin yang di anggap bersalah. Dimana letak keadilan di negeri ibu pertiwi ini.

Hakim sudah tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan dalam kasus ini. Sehingga membuat keputusan yang sangat tidak adil bagi pelaku dalam tindak kejahatan HAM yang terjadi kepada korban Tragedi Kanjuruhan.

Hilangnya 135 nyawa ini bukan tragedi kecil. Membuat seluruh masyarakat Indonesia berduka. Tangisan keluarga korban sama sekali tak berujung baik. Sebab, pemerintah tidak bisa memberikan keadilan. Kita semua butuh yang namanya keadilan.

Penulis sangat menyayangkan atas tragedi kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa. Kejahatan HAM terbesar yang ditemukan di Indonesia sepanjang sejarah. Sangat menyedihkan mendengar dan melihat tangisan keluarga korban. Saya tergerak untuk menyampaikan hal ini. Setidaknya ikut bersimpati daripada hakim yang tidak adil dalam memutuskan perkara ini.

***

*) Oleh: Arthur Denzel Aldien Ulhaq Kaunang (Mahasiswa Universitas Islam Malang, Prodi Agroteknologi)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.