https://jabar.times.co.id/
Pendidikan

Seni Budaya Menjadi Media Meneguhkan Nilai Kebersamaan dan Kekompakan

Jumat, 26 Juli 2024 - 20:39
Seni Budaya Menjadi Media Meneguhkan Nilai Kebersamaan dan Kekompakan Dua penari jaipong saat menampilkan kebolehannya di acara pembukaan pagelaran seni budaya Unper di Lap. Utama Kampus Unper, Jalan Peta, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (26/7/2024). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Seni budaya memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai kebersamaan, kekompakan, dan keserasian di masyarakat. Nilai-nilai ini sangat relevan untuk diaplikasikan oleh mahasiswa, dosen, dan civitas akademika di Universitas Perjuangan (Unper), serta masyarakat luas.

Hal ini diungkapkan oleh Rektor Universitas Perjuangan, Dr. H. D. Yadi Heryadi, M.Sc., saat membuka acara Pagelaran Seni Budaya Universitas Perjuangan pada Jumat (26/7/2024).

Acara yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 26 hingga 27 Juli, di Lapangan Utama Kampus Universitas Perjuangan, Jalan Peta, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya ini diawali dengan penampilan Tari Jaipong.

Pagelaran ini menjadi ajang penting untuk meneguhkan komitmen Unper dalam memelihara kebudayaan, sesuai dengan visi universitas untuk melestarikan kebudayaan dan mengembangkan potensi UMKM berbasis IPTEKS dan kearifan lokal.

Dalam sambutannya, Dr. H. D. Yadi Heryadi menekankan pentingnya seni budaya dalam membangun kebersamaan. "Seni budaya mengandung nilai-nilai kebersamaan, kekompakan, dan keserasian. Nilai-nilai ini harus diaplikasikan oleh mahasiswa, dosen, dan seluruh civitas akademika Unper, serta masyarakat," ungkapnya, Jumat (26/7/2024)  

Menurutnya seni budaya tidak hanya menjadi ruang untuk berekspresi, tetapi juga sarana untuk memperkuat ikatan sosial di dalam kampus dan masyarakat. Melalui pagelaran seni budaya, mahasiswa dan dosen dapat belajar untuk bekerja sama, menghargai perbedaan, dan memperkuat rasa solidaritas.

Tati-Narawati.jpgProf. Dr. Hj. Tati Narawati, M.Hum, dan Budayawan Acep Zamzam Noor, saat menjadi nara sumber pada Diskusi Budaya di Lap. Utama Kampus Unper, Jalan Peta, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya,Jawa Barat. Jumat (26/7/2024). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Setelah acara pembukaan pagelaran seni budaya yang bertajuk "Nu Miang Nitiskeun Biang, Nu Datang Geura Patandang" dilanjutkan dengan Diskusi Budaya yang menampilkan akademisi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Hj. Tati Narawati, M.Hum, dan Budayawan Acep Zamzam Noor.

Dalam diskusi tersebut, Prof. Dr. Hj. Tati Narawati mengupas tentang kebudayaan dan implementasinya. Menurutnya, kebudayaan harus diperjuangkan supaya memiliki jati diri. "Budaya harus diperjuangkan supaya kita menjadi memiliki jati diri," ujarnya.

Prof. Dr. Hj. Tati Narawati, yang merupakan dosen alumni S3 Ilmu Budaya UGM, juga membahas tentang Integrasi Empat Pilar UNESCO dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Empat pilar tersebut adalah: (1) learning to know (belajar untuk mengetahui), (2) learning to do (belajar untuk terampil melakukan sesuatu), (3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan (4) learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).

"Kita ini kaya akan kearifan lokal, dimana Indonesia memiliki 540 etnis yang menjadi kearifan lokal. Kearifan lokal ini harus kita pertahankan, sehingga diperlukan sebuah kerja sama dari hulu sampai hilir. Bagaimana kearifan lokal dijunjung tinggi menjadi sebuah jati diri," tambahnya.

Sementara itu, Acep Zamzam Noor, budayawan lulusan Seni Rupa ITB, menyatakan bahwa visi yang dipilih oleh lembaga pendidikan, termasuk Universitas Perjuangan, sangat efektif untuk menjadi penyeimbang dari masifnya teknologi dan pemikiran yang kian hari kian berkembang.

"Unper memiliki Visi yang sangat unik sertamemiliki nilai yang sangat positif untuk keseimbangan mentalitas agar setiap langkah dapat beradaptasi dengan perkembangan era globalisasi," ujarnya.

Pagelaran Seni Budaya Universitas Perjuangan menjadi bukti nyata komitmen Unper dalam melestarikan kebudayaan dan mengembangkan potensi berbasis IPTEKS dan kearifan lokal.

Acara ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga sarana penting untuk membangun nilai-nilai kebersamaan, kekompakan, dan keserasian di masyarakat, khususnya bagi mahasiswa, dosen, dan civitas akademika Unper. Melalui pagelaran dan diskusi budaya ini, diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial dan mempertahankan jati diri kebudayaan di tengah arus perkembangan teknologi dan pemikiran modern. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.