TIMES JABAR, JAKARTA – Bagi Perhimpunan Pelajar Indonesia atatu PPI Turki, organisasi bukan hanya kumpulan struktur formal atau pembagian tugas semata. Lebih dari itu, organisasi menjadi ruang belajar, tempat tumbuh bersama, dan wadah untuk menebar kebermanfaatan bagi sesama pelajar Indonesia di tanah rantau.
Sebagai organisasi yang menghimpun mahasiswa Indonesia dari berbagai penjuru Negeri Ottoman PPI Turki menyadari bahwa keberagaman latar belakang, cara berpikir, dan pengalaman justru menjadi kekuatan utama.
Di sinilah arti berorganisasi terasa nyata: setiap individu diajak untuk saling memahami, bekerja sama, dan saling mengisi demi mencapai tujuan bersama. Berikut beberapa arti berorganisasi menurut PPI Turki.
1. Proses, Bukan Hanya Hasil
Dalam kepengurusan PPI Turki, proses dianggap jauh lebih penting daripada sekadar hasil akhir. Ketua PPI Turki 2025/2026, Naura Arifa, dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa proses berorganisasi adalah tempat terbaik untuk mengenali diri, belajar manajemen waktu, komunikasi, hingga kepemimpinan.
“Kita mungkin tidak bisa langsung melihat apa yang kita dapatkan dari organisasi ini, tapi jika kita menjalani prosesnya dengan niat belajar, insyaAllah kita akan menemukan versi terbaik dari diri kita,” ungkap Naura melalui pesan singkat (07/04/2025).
2. Kolaborasi, Bukan Kompetisi
Budaya kerja di PPI Turki dibangun atas semangat kolaborasi. Bukan tentang siapa yang paling unggul, tetapi tentang bagaimana seluruh departemen bisa saling bersinergi.
Terutama dalam beberapa acara yang digagas mereka kerja cepat tim PSDM yang mampu mengatur acara hanya dalam 2 x 24 jam menunjukkan bahwa ketika kepercayaan dan komunikasi dijaga, hasilnya bisa melampaui ekspektasi.
2. Berdaya dan Berkarya
Berdaya Berkarya menjadi tema besar kepnegurusan tahun ini. Dengan tema tersebut PPI Turki ingin menjadikan setiap anggotanya bukan hanya penerima informasi, tapi juga pencipta perubahan.
Organisasi ini mendorong para pelajar untuk tidak hanya aktif di internal, namun juga memberikan kontribusi nyata kepada komunitas, baik dalam bentuk program sosial, akademik, maupun budaya.
3. Milik Bersama, Bukan Milik Elit
Naura menegaskan bahwa PPI Turki harus menjadi milik seluruh pelajar Indonesia di Turki, tanpa terkecuali. “Ini bukan organisasi milik mereka yang pandai memberi instruksi saja, tapi milik mereka yang mau mendengar, belajar, dan merespons keadaan sekitar,” ujarnya.
4. Organisasi sebagai Rumah
Pada akhirnya, bagi banyak anggota, PPI Turki adalah rumah kedua. Tempat untuk pulang ketika lelah, tempat untuk saling menguatkan ketika rindu kampung halaman, dan tempat untuk menemukan keluarga dalam semangat perjuangan yang sama.
Berorganisasi di PPI Turki bukan hanya tentang menyusun agenda, membuat laporan, atau mengadakan acara. Tapi tentang menjadi pribadi yang terus bertumbuh, menyatu dalam solidaritas, dan membawa nilai-nilai kebermanfaatan dalam setiap langkah.
Karena di PPI Turki, organisasi bukan tujuan, melainkan perjalanan. Perjalanan menjadi lebih baik untuk diri sendiri, dan untuk sesama.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lebih dari Sekadar Struktur, Begini Arti Berorganisasi Menurut PPI Turki
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |