https://jabar.times.co.id/
Berita

Akar Djati: Menjawab Kekisruhan Dunia dengan Shalawat dan Spirit Perdamaian

Senin, 07 April 2025 - 19:48
Akar Djati: Menjawab Kekisruhan Dunia dengan Shalawat dan Spirit Perdamaian Akar Djati menggelar doa bersama bertajuk "Seruan Damai untuk Dunia" yang digelar di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. (FOTO: KH Maman Imanulhaq for TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, MAJALENGKA – Di tengah dunia yang dilanda kekisruhan akibat perang dagang dan ketidakpastian global yang dipicu oleh kebijakan proteksionis Donald Trump, Indonesia menghadirkan oase keteduhan dari akar tradisi spiritualnya.

Salah satunya adalah Paguyuban Sholawat Akar Djati, pada Senin (7/4/2025), ribuan jamaah Akar Djati berkumpul dalam doa bersama bertajuk "Seruan Damai untuk Dunia" yang digelar di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. 

Acara tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian spiritual masyarakat terhadap situasi global yang tengah diwarnai konflik dan krisis kemanusiaan.

Dipimpin oleh tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), KH. Maman Imanulhaq, Akar Djati hadir bukan sekadar sebagai paguyuban sholawat, melainkan sebagai gerakan kebudayaan yang mengusung pesan kasih sayang, keadilan sosial, dan perdamaian dunia.

Dalam setiap lantunan sholawatnya, terselip tekad untuk meneruskan misi rahmatan lil ‘alamin, menyejukkan dunia yang panas oleh konflik dan ketamakan ekonomi global.

“Dari paguyuban ini yang dijalankan dengan penuh nilai-nilai akhlak dan kearifan, kita suarakan harapan dan komitmen untuk dunia yang lebih damai. Agama harus menjadi energi cinta, bukan alat permusuhan,” ujar KH. Maman Imanulhaq di hadapan ribuan jamaah yang hadir.

Kiai Maman juga menyoroti pentingnya peran Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia untuk menjadi contoh dalam merawat kerukunan.

“Kita ingin dunia melihat bahwa Islam Indonesia, Islam Cirebon, adalah Islam yang ramah, solutif, dan membawa rahmat bagi seluruh alam,” tambahnya.

Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB ini pun mengajak seluruh jamaah Akar Djati untuk lebih serius dalam membangun ketahanan pangan, memperkuat solidaritas sosial dengan saling membantu sesama, serta menumbuhkan nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita tidak cukup hanya berdoa, tapi juga harus membangun kemandirian, memperkuat persaudaraan, dan menyucikan niat dalam setiap gerakan kita," tegas Kiai Maman di hadapan ribuan jamaah.

Akar Djati, imbuh Kiai Maman, tumbuh menjadi gerakan spiritual-masyarakat dengan ribuan jamaah yang tersebar di wilayah 3 Cirebon, Sumedang, Subang, dan Bandung. 

Dengan semangat Islam Nusantara yang inklusif dan penuh cinta, Akar Djati meyakini bahwa Indonesia bisa menjadi penutur damai di tengah hiruk pikuk geopolitik dunia. 

"Lewat budaya, spiritualitas, ketahanan sosial-ekonomi, dan keterlibatan aktif di tengah masyarakat, Akar Djati ingin menyuarakan bahwa dunia bisa damai, jika kita kembali pada akar kemanusiaan dan ketuhanan," jelasnya. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.