https://jabar.times.co.id/
Berita

PMI Asal Majalengka Diduga Dibunuh Suami di Mesir, Keluarga Menjerit Minta Negara Hadir

Rabu, 10 Desember 2025 - 20:41
PMI Majalengka Diduga Dibunuh Suami di Mesir, Keluarga Menjerit Minta Negara Hadir Pihak keluarga menunjukkan foto Yayah Komariah, PMI asal Majalengka, yang meninggal dunia di Mesir. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, MAJALENGKA – Awan duka kembali menyelimuti Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Di tanah jauh dari kampung halamannya, seorang Pekerja Migran Indonesia asal Majalengka (PMI Majalengka) bernama Yayah Komariah diduga meregang nyawa di tangan suaminya sendiri.

Kabar tragis yang datang dari Mesir itu mengguncang keluarga, memunculkan jeritan pilu dan menumbuhkan satu harapan, negara harus hadir, kematian Yayah pertama kali diketahui keluarga pada Kamis (4/12/2025).

Telepon dari seorang aktivis mengabarkan sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan, Yayah tewas dibunuh suaminya. Beberapa hari kemudian, KBRI Mesir mengonfirmasi bahwa korban meninggal akibat penganiayaan brutal.

Dari kesaksian keluarga, Yayah memang kerap terlibat pertengkaran dengan suaminya selama hidup di Mesir. Ketegangan rumah tangga itu diduga berakhir pada kekerasan yang merenggut nyawanya. Yayah sempat dibawa ke rumah sakit, namun tak tertolong.

Yang membuat keluarga semakin terpukul, beredar kabar di media sosial bahwa kematian Yayah terjadi dengan cara yang mengenaskan. Meski demikian, mereka menahan diri, menunggu kejelasan resmi dari KBRI dan otoritas Mesir.

"Kami hanya ingin kebenaran dibuka dan jenazah Yayah segera dipulangkan," ucap Sri, keluarga korban, dengan suara bergetar menahan tangis, Rabu (10/12/2025).

Yayah Komariah telah dua kali mencari nafkah di Mesir pertama pada 2008, kemudian kembali berangkat pada 2019. Dua tahun pertama, ia masih rutin berkomunikasi dengan keluarganya di Majalengka.

"Namun begitu ia memiliki keluarga di Mesir, hubungan itu putus total. Empat belas tahun tanpa kabar, hingga akhirnya kabar kematian yang datang," katanya.

Kepala Desa Tegalsari, Hendi Kuswanto, juga membenarkan bahwa Yayah benar warganya. Ia mengaku baru mengetahui kabar maut itu melalui media sosial sebelum akhirnya memastikan langsung ke rumah keluarga. 

Lebih jauh, Hendi mengungkapkan bahwa keberangkatan Yayah ke Mesir dilakukan tanpa prosedur resmi. "Tidak ada dokumen keberangkatan di desa. Diduga korban berangkat sebagai PMI secara ilegal," katanya.

Kini, keluarga dan pemerintah desa hanya memiliki satu harapan, negara tidak tinggal diam. Mereka meminta Kementerian Luar Negeri dan BP2MI segera mengambil langkah konkret untuk memulangkan jenazah Yayah dan mengawal proses hukum terhadap pelaku di Mesir.

Hingga berita ini diturunkan, keluarga masih menunggu update dari KBRI mengenai proses autopsi, penyidikan, serta kepastian pemulangan jenazah.

Tragedi yang menimpa PMI asal Majalengka ini kembali menjadi noda luka panjang nasib pekerja migran, sekaligus pengingat bahwa perlindungan terhadap para pahlawan devisa harus diperkuat, sebelum cerita duka lain kembali terulang. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.