TIMES JABAR, BOGOR – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor memperkirakan sekitar 100.000 warga di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor terindikasi terpapar narkoba. Angka ini didasarkan pada prevalensi nasional sebesar 1,73 persen dari total penduduk sekitar enam juta jiwa.

Kepala BNNK Bogor, Kombes Pol Anggun Cahyono, menyebut data ini sebagai sinyal bahwa ancaman penyalahgunaan narkotika masih tinggi, terutama di kawasan padat penduduk. “Data ini menunjukkan perlunya kewaspadaan keluarga dan lingkungan untuk mencegah penyalahgunaan di usia produktif,” ujarnya dalam jumpa pers di Cibinong, Kamis (11/12/2025).

Ia menekankan pentingnya pelaporan dini oleh keluarga atau kerabat. “Jika ada kerabat atau teman yang terindikasi memakai narkoba, segera lapor ke BNN. Rehabilitasi bisa dilakukan tanpa biaya,” imbau Anggun. Tahun ini, BNNK Bogor telah memberikan layanan rehabilitasi kepada sekitar 70 klien, dengan mayoritas berusia produktif.

Selain rehabilitasi, BNNK Bogor juga gencar melakukan program edukasi di sekolah dan perguruan tinggi untuk membangun ketahanan keluarga dan lingkungan.

Lembaga ini mengingatkan bahwa peredaran gelap seringkali menyasar anak muda yang rentan terhadap pengaruh pergaulan. Kerja sama masyarakat diharapkan dapat mengurangi angka penyalahgunaan narkoba secara bertahap di wilayah Bogor. (*)