TIMES JABAR, SURABAYA – Rais Syuriah PBNU Prof Dr Ir Mohammad Nuh, DEA memberikan sambutan dalam acara Penutupan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) yang berlangsung di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (15/2/2025).
Kongres XVIII Muslimat NU menetapkan Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU dan Arifatul Choiri Fauzi sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU masa khidmat 2025-2030.
Arifatul Choiri Fauzi sendiri merupakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA).
Prof Nuh berdecak kagum melihat loyalitas Muslimat NU yang datang dari berbagai wilayah baik dalam maupun luar negeri ini penuh semangat mengikuti forum selama enam hari tersebut.
"Jangan-jangan PBNU nanti (malah) salim sama Muslimat NU," kata Prof Nuh berkelakar.
"Karena majunya Muslimat sama dengan majunya NU," sambungnya meluruskan.
Dalam kesempatan itu, Prof Nuh berharap Muslimat jauh lebih berkembang lagi, memberikan kemanfaatan demikian.
"Sekali lagi saya sebagai Rais Syuriah PBNU mengucapkan selamat kepada Ibu Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa tema Kongres XVIII Muslimat NU yang diambil sungguh luar biasa.
Diketahui, Kongres XVIII Muslimat NU mengusung tema Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian dan Meneduhkan Peradaban.
"Terjemahan saya, panjenengan menghubungkan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Merawat itu tentunya sesuatu yang sudah ada dan menguatkan kemandirian itu adalah masa kini dan semuanya dipakai untuk meneduhkan peradaban. Itulah hebatnya Muslimat. Muslimat NU mampu merangkai semuanya menjadi satu kesatuan," pujinya.
Muslimat pun dinilai sudah bergerak di berbagai bidang, mulai pendidikan hingga kesehatan.
"Tidak ada kata lain kecuali terima kasih dan teruskan. Ayo kita sama-sama kita siapkan living monument karena tahun depan memasuki 100 tahun NU. Kami berharap Muslimat dari berbagai wilayah dan cabang bisa memberikan kado terbaik," kata Prof Nuh.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (14/2/2025) kemarin menyatakan dengan tegas bahwa Muslimat tak dapat dipisahkan dari NU.
"Jangan berpikir Muslimat tanpa NU. Jangan pernah ada pertanyaan bagaimana kalau Muslimat ya Muslimat saja, jangan bu, karena keberkahan ini nitis, barokahnya NU," kata Khofifah di hadapan ribuan peserta Kongres XVIII Muslimat NU. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Penutupan Kongres XVIII, Prof Nuh: Jangan-jangan PBNU Nanti Salim Sama Muslimat?
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |