TIMES JABAR, JAKARTA – Pariwisata berbasis budaya memanfaatkan kekayaan suatu daerah atau negara sebagai daya tarik utama untuk menarik wisatawan. Konsep ini berfokus pada pengenalan dan pelestarian nilai-nilai budaya, tradisi, kesenian, sejarah, dan warisan budaya lokal yang dimiliki suatu komunitas atau masyarakat.
Dalam hal ini melalui program "Exploring the Culture," RU 1 Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2024 terus berupaya melakukan kegiatan advokasi bagi perkembangan dan kemajuan kebudayaan Indonesia, khususnya dalam bidang pariwisata berbasis budaya.
"Dalam era modern yang serba cepat ini, di mana peran media sosial sangat kuat, penting bagi kita untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak guna memperkenalkan kebudayaan lokal ke kancah global," kata Ru 1 Puteri Kebudayaan Indonesia 2024, Vio Visensia Yesia Yurika (26) kepada TIMES Indonesia, Kamis (21/11/2024).
Menurut pemilik akun media sosial Instagram @viovisensiaa bahwa salah satu cara terbaik untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan adalah dengan menggabungkannya dengan sektor pariwisata, sehingga masyarakat lokal dapat merasa bangga akan warisan budaya mereka sekaligus memperoleh manfaat ekonomi.
Selain itu, perempuan cantik asal Sulawesi Selatan yang memiliki hobi traveling menyatakan bahwa pariwisata berbasis budaya memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai nilai-nilai tradisional yang mungkin mulai terlupakan.
"Untuk hal ini, saya berpendapat bahwa pengenalan budaya lokal melalui kegiatan yang mengundang wisatawan domestik maupun internasional sangat bermanfaat, baik bagi kelangsungan budaya itu sendiri maupun bagi perekonomian daerah," ujarnya.
Anak kedua dari tiga bersaudara ini mencontohkan di tanah Toraja, daerah asalnya adalah tempat yang kaya akan tradisi dan kebudayaan yang sangat menarik untuk dijelajahi. Keunikan adat Toraja, seperti upacara pemakaman Rambu Solo, rumah adat Tongkonan, dan ukiran khasnya, adalah bagian dari budaya yang perlu diperkenalkan secara luas.
"Dengan memanfaatkan media sosial, kita bisa memperkenalkan budaya Toraja kepada dunia secara lebih efektif. Para pelaku pariwisata lokal, baik itu pemandu wisata, pengusaha, ataupun masyarakat umum, perlu dilibatkan dalam proses ini agar mereka turut merasakan dampaknya," imbuhnya.
"Saya juga berharap melalui program ini, kita dapat memperkenalkan lebih banyak budaya Indonesia lainnya, mulai dari Sabang hingga Merauke, yang memiliki kekayaan dan keunikan tersendiri," tutur Vio yang juga Mahasiswi S2 Hukum Uph dan bekerja sebagai lawyer.
Sementara itu, Putera Kebudayaan Indonesia 2024, Wahyu Arisardiko (19) menegaskan adalah penting untuk terus menggali dan mempelajari kebudayaan Indonesia, karena di balik setiap tradisi terdapat pelajaran hidup yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Melalui eksplorasi budaya, kita dapat belajar untuk saling menghargai, memahami, dan menjaga keberagaman yang ada. Selain itu, ini juga merupakan upaya untuk menjaga agar kebudayaan lokal tidak punah di tengah gempuran budaya asing," ucap Ari sapaan akrabnya yang juga seorang anak tunggal.
Dengan program "Exploring the Culture" ini, pria asal Tanah Laut, Kalimantan Selatan pemilik akun media sosial Instagran @whyuuarii ini berharap bisa bersama-sama menjaga dan memajukan kebudayaan Indonesia agar tetap relevan di masa depan, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
"Jangan ragu untuk berbagi kecintaan kita terhadap budaya Indonesia, baik melalui pendidikan, seni, maupun pariwisata, agar generasi mendatang dapat terus menikmati dan menghargainya," timpal Ari yang bekerja sebagai Influencer dan hobi gym. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Melalui Exploring The Culture, RU 1 Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2024 Padukan Pariwisata Berbasis Budaya
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |