TIMES JABAR, BANJAR – SMAN 1 Kota Banjar kembali menggelar Accoustik Music Of Smansaban Festival (AFESTA) yang ketiga tahun ini dan berlangsung mulai hari Senin hingga Selasa, 23-24 Juni 2025.

AFESTA merupakan program kegiatan OSIS yang biasanya di gelar di akhir tahun olahraga dan kini disesuaikan dengan kurikulum Merdeka dimana P5 menjadi salah satu komponen utama yang menekankan pada pembelajaran yang fleksibel, berpusat pada peserta didik, dan relevan dengan konteks lokal. 

Dijelaskan Wakasek Kesiswaan, Abdus Sodik, bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah bagian integral dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi dan karakter peserta didik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. 

"P5 adalah kegiatan kokurikuler yang berbasis proyek, di mana peserta didik terlibat dalam kegiatan lintas disiplin ilmu untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap masalah di lingkungan sekitar, sekaligus memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," paparnya, Selasa (24/6/2025).

AFESTA sendiri digelar untuk mengakomodir kreativitas siswa SMAN 1 Banjar yang pelaksanaannya di lakukan OSIS dimana para tenaga pengajar hanya membimbing dan memberikan arahan.

"Jadi ini murni kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa tanpa pungutan biaya. Mereka mencari sponsor untuk berlangsungnya kegiatan dibantu pihak sekolah untuk memberikan konsumsi selama kegiatan," tutur Sodik.

AFESTA menitikberatkan ke kreativitas siswa di bidang kewirausahaan dan kesenian budaya dimana siswa kelas sepuluh diberikan tugas yang berkaitan dengan Kebhinnekaan Tunggal Ika dan mempertunjukan seni tari dan budaya, pertunjukan musik dan olah vokal.

"Khusus tahun ini, perbedaannya ada sumbangsih dari sekolah lain untuk tampil disini seperti seni tari dan olah vokal," jelasnya.

SMAN 1 Kota Banjar sendiri menampilkan 7 kelas yang dinilai terbaik di Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-nya.

"Dari 12 kelas hanya 7 kelas dengan P5 terbaik yang ditampilkan dengan pertimbangan waktu yang terbatas," ungkap Wakasek Kesiswaan.

Sementara untuk kewirausahaan, dilanjut Sodik, diberikan kepada siswa kelas sebelas dengan melatih kemandirian siswa dalam berwirausaha.

"Jadi, setiap kelas mengisi standnya masing-masing untuk menjual produk kulineran. Seluruhnya ada 12 stand," terangnya.

Manfaat dari kewirausahaan yang dilaksanakan bagi siswa kelas sebelas, tambah Sodik, siswa dapat dilatih dalam membuat produk, memasarkan dan mengembangkan kewirausahaannya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dikunjungi oleh masyarakat umum dan siswa dari sekolah lainnya yang cukup antusias mengikuti AFESTA. (*)