TIMES JABAR, BANDUNG – SMAN 1 Bojongsoang sukses menggelar Edufair bertema “Melangkah Bersama Merajut Cita-Cita” yang digelar pada Selasa (21/1/2025). 

Acara dibuka langsung oleh Kepala SMAN 1 Bojongsoang, Rusmiati, S.Pd., M.Si., dan Pengawas Pembina, Drs. H. Agus Kusmana, M.Pd. Para siswa dari kelas 10, 11, dan 12 terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang meliputi talkshow, sesi tanya jawab, presentasi perguruan tinggi, hingga pembagian doorprize. 

Adapun acara ini bertujuan membuka wawasan siswa tentang pendidikan tinggi dan dunia kerja, dihadiri oleh 20 perguruan tinggi dari dalam dan luar Bandung serta dua instansi pemerintah, yakni BBPVP Jawa Barat dan Disnakertrans Jawa Barat.

Dani Erawan, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Pelaksana, menjelaskan bahwa Edufair ini tidak hanya memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, tetapi juga membantu mereka merancang karier sejak dini. 

“Kami ingin para siswa mempersiapkan ilmu, mental, dan kemampuan bersosialisasi agar mampu bersaing secara profesional di masa depan,” ujar Dani Erawan. 

Kemudian, Dr. Nurnaningsih M,Pd. Sebagai ketua panitia menyampaikan, acara Edufair di SMAN 1 Bojongsoang menghadirkan talkshow sharing session, tanya jawab serta presentasi yang diberikan oleh pihak universitas, 

"Jadi di acara ini ada doorprize dan kegiatan seru lainnya," ucap Dr. Nurnaningsih. 

Kolaborasi Kampus Bandung: Politeknik Al Islam dan STMIK AMIK

Dua perguruan tinggi di Bandung, Politeknik Al Islam Bandung dan STMIK AMIK, turut ambil bagian dalam acara ini dengan menawarkan program studi unggulan mereka, yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Agus Bastian, Staf Humas Politeknik Al Islam Bandung, menyoroti fokus kampusnya di bidang kesehatan, terutama pada tiga program studi langka, yaitu Administrasi Rumah Sakit, Radiologi, dan Terapi Wicara. 

“Permintaan tenaga kerja di ketiga bidang ini sangat tinggi, bahkan lulusan kami sering kali sudah direkrut sebelum wisuda. Terapi Wicara, misalnya, hanya tersedia di empat kampus di Indonesia, sementara kebutuhan tenaga medis terus meningkat,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa industri kesehatan terus berkembang pesat dan membuka peluang besar bagi lulusan di bidang tersebut. 

“Rumah sakit baru terus bermunculan di berbagai daerah, membuktikan bahwa profesi di sektor kesehatan sangat menjanjikan,” ujarnya.

Sementara itu, Abyan Dzaka Hanif, mahasiswa STMIK AMIK Bandung, mengungkapkan bahwa minat siswa terhadap bidang teknologi juga semakin meningkat. 

“Kami memperkenalkan jurusan seperti Teknik Informatika dan Sistem Informasi untuk membantu siswa yang tertarik dengan dunia teknologi. Teknologi adalah bidang yang terus berkembang, dan peluang kariernya sangat luas,” katanya.

Edufair SMAN 1 Bojongsoang menjadi momen penting bagi siswa untuk mengenal lebih dekat perguruan tinggi, sistem penerimaan, program beasiswa, hingga prospek kerja dari masing-masing jurusan. Kolaborasi antara Politeknik Al Islam Bandung dan STMIK AMIK Bandung menunjukkan bahwa dunia pendidikan tinggi kini semakin berorientasi pada kebutuhan industri.

Melalui acara ini, siswa diharapkan lebih siap menata masa depan mereka dengan memilih pendidikan tinggi yang relevan dan memiliki prospek kerja yang cerah. Dengan kelangkaan tenaga kerja di bidang kesehatan serta meningkatnya minat pada teknologi, kedua kampus ini menjadi bagian dari solusi yang menjawab kebutuhan zaman. (*)