TIMES JABAR, MAJALENGKA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka (BPBD Majalengka) memastikan kesiapsiagaan bencana selama arus mudik guna mengantisipasi berbagai potensi ancaman cuaca ekstrem.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Rachmat Kartono, mengatakan langkah ini dilakukan sebagai tindakan awal sebelum masuk ke fase operasional posko mudik.
"Kami telah berkoordinasi dengan BMKG untuk memperoleh prakiraan cuaca selama arus mudik," ujar Rachmat Kartono, Selasa (25/3/2025).
Rachmat menyebut, bahwa informasi tersebut diperbarui secara berkala setiap tiga hari atau seminggu sekali dan disebarluaskan melalui berbagai saluran publikasi, termasuk WhatsApp grup yang berisi relawan, serta media sosial.
Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan, bahwa berdasarkan prediksi BMKG yang disampaikan dalam rapat koordinasi, arus mudik tahun ini masih dibayangi hujan.
"Ancaman utamanya adalah cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin dan petir. Ini terjadi karena saat ini sudah masuk fase peralihan dari musim pancaroba. Biasanya, karakteristik cuaca di Majalengka adalah hujan singkat tapi deras, disertai angin kencang dan petir," terangnya.
Ia menambahkan, bahwa transisi dari musim pancaroba ke musim kemarau dimulai dari wilayah selatan ke utara, yang umumnya terjadi pada bulan April.
Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor dan pohon tumbang harus ditingkatkan, terutama di jalur-jalur rawan yang dilalui pemudik.
Untuk memastikan respons cepat dalam penanganan bencana, BPBD Majalengka telah menyiapkan personel yang ditempatkan di posko gabungan dan posko induk.
"Setiap hari ada 9 orang yang siaga di posko gabungan dan 9 orang lainnya bertugas di kantor utama atau posko induk. Selain itu, ada juga personel cadangan yang meskipun sedang bebas tugas, tetap siap diterjunkan ke lapangan jika ada kejadian bencana," jelas Rachmat.
Sebagai upaya dari peningkatan kesiapsiagaan, BPBD Majalengka juga telah menyusun Surat Keputusan (SK) Bupati mengenai pembentukan Unit Reaksi Cepat (URC) Tim Penanggulangan Bencana.
"SK ini akan mempercepat koordinasi dan mobilisasi tim saat terjadi bencana, sehingga kita bisa merespons dengan lebih cepat dan efektif," ujarnya.
Rachmat juga mengimbau pemudik agar tetap waspada dan mengikuti informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan. Jika terjadi cuaca buruk, pemudik disarankan menunda perjalanan sementara dan mencari tempat yang aman.
Selain itu, bagi yang melintasi jalur rawan longsor atau banjir, diharapkan tetap berhati-hati dan memantau perkembangan situasi melalui kanal informasi resmi BPBD Majalengka. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Arus Mudik Berpotensi Cuaca Ekstrem, BPBD Majalengka Tingkatkan Kesiagaan
Pewarta | : Hendri Firmansyah |
Editor | : Deasy Mayasari |