https://jabar.times.co.id/
Berita

Cegah Bencana dan Alih Fungsi Lahan, Pemkab Cianjur Hentikan Izin Perumahan dan Industri

Kamis, 25 Desember 2025 - 09:45
Cegah Bencana dan Alih Fungsi Lahan, Pemkab Cianjur Hentikan Izin Perumahan dan Industri Lahan pertanian di daerah Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur (FOTO: Instagram @rendiansyah_property)

TIMES JABAR, CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur (Pemkab Cianjur) resmi mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara pemberian izin untuk pengembangan kawasan perumahan dan industri di wilayahnya.

Keputusan ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran terhadap masifnya alih fungsi lahan yang mencapai 900 hektare dalam beberapa tahun terakhir.

Kebijakan tersebut bertujuan menjaga kelestarian alam sekaligus memastikan ketersediaan lahan produktif tetap terjaga demi keberlangsungan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Dalam hal ini Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, menegaskan bahwa kekayaan sumber daya alam di Cianjur sangat melimpah, terutama pada komoditas padi dan sayur-mayur.

Menurutnya, potensi besar ini harus dipertahankan agar Cianjur tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan mandiri, tetapi juga menyuplai daerah lain secara berkelanjutan.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen menjadikan lahan pertanian sebagai skala prioritas utama yang tidak boleh diganggu gugat oleh ekspansi pembangunan beton.

"Kekayaan alam kita sangat luar biasa, dari padi hingga hasil bumi lainnya. Harapan kami ke depan, hasil tani Cianjur bisa dinikmati masyarakat luas di luar daerah," ujar Ramzi dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (25/12/2025).

Dia juga menambahkan bahwa langkah moratorium izin ini sejalan dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat. Selain untuk ketahanan pangan, kebijakan ini merupakan upaya preventif guna menghindari potensi bencana alam akibat rusaknya ekosistem lahan.

Ramzi menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Cianjur berada dalam zona merah dengan risiko bencana alam yang tinggi. Belajar dari musibah yang terjadi di wilayah lain seperti Sumatera, pengalihan fungsi lahan secara tidak terkendali dinilai dapat menjadi pemicu utama datangnya bencana.

Lebih jauh dirinya menyebutkan bahwa upaya antisipasi ini sangat krusial mengingat hasil produksi lahan produktif di Cianjur saat ini masih sangat menjanjikan dengan angka produksi yang terus meningkat.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Cianjur, saat ini terdapat sekitar 66 ribu hektare lahan padi yang mampu menghasilkan 230 ribu ton beras per tahun.

Dari total luasan tersebut, 45 ribu hektare merupakan irigasi teknis dan sisanya adalah lahan tadah hujan. "Kita berharap ke depan tidak ada lagi penciutan lahan pertanian, meski disadari kebutuhan akan hunian tetap ada selama tidak mengorbankan area hijau yang produktif," tutup Ramzi. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.