https://jabar.times.co.id/
Berita

Cucun Ahmad Syamsurijal Terus Tanamkan Nasionalisme ke Para Santri

Selasa, 17 Agustus 2021 - 22:00
Cucun Ahmad Syamsurijal Terus Tanamkan Nasionalisme ke Para Santri Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menjadi Inspektur Upacara Peringatan ke-76 Kemerdekaan RI, di Lapangan Ponpes Sa'adatuddaroin, Desa/Kec Solokanjeruk, Kab Bandung, Selasa (17/8/21). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANDUNG – Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengaku prihatin dengan kondisi anak muda akhir-akhir ini yang menunjukan degradasi nasionalisme. 

Menurut Cucun hal itu antara lain bisa jadi akibat terdampak faktor teknologi informasi seperti media sosial, sehingga kurang literasi pengetahuan akan sejarah bangsanya sendiri.

"Kalau tidak ketemu sejarah di medsos, maka dia tidak akan paham sejarah. Ini yang bahaya," ungkap Cucun usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan ke-76 Kemerdekaan RI, di Lapangan Ponpes Sa'adatuddaroin, Desa/Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Selasa (17/8/21).

Maka dari itu, lanjut Cucun, dirinya selalu mencatat apa yang disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, bahwa barangsiapa tidak punya tanah air, maka tidak akan pernah punya sejarah. Sebab sejarah bisa diukir karena memiliki tanah air.

"Artinya, orang yang tidak punya sejarah itu orang yang tidak punya tempat di muka bumi ini. Kalau orang itu tidak punya tempat di bumi ini, maka orang itu tidak akan diingat," jelas anggota Komisi III DPR RI ini.

Upacara HUT RI di Ponpes Saadatuddaroin

Karena itu dirinya berharap anak-anak muda masa kini harus bisa menciptakan sejarah di masa yang akan datang. Untuk menciptakan sejarah tersebut, maka mereka harus memahami sejarah di masa lampau dan menumbuhkan nasionalisme.

"Ngeri sampai ada hasil risen CSIS yang menyebut 60 persen anak-anak sekolah sudah tidak mengikuti pelaksanaan upacara bendera. Mereka tidak memahami teks pembukaan Proklamasi, UUD 1945 bahkan sila-sila dari Pancasila pun masih ngaco-ngaco," ungkapnya.

Dari situlah menurut Cucun pentingnya menanamkan nasionalisme di tengah-tengah santri sejak dini. Apalagi saat ini masih ada pandangan santri itu masih ada yang radikal. atau masih ada anggapan pesantren itu mencetak generasi teroris.

"Sedangkan dari sejarahnya, para ulama, santri dan para kyai turut memperjuangkan kemerdekaan. Karena ada nilai-nilai lebihnya mereks ini, bukan dari dari keringat saja tapi dari sisi doa. Sehingga para ulama, kyai, santri, merupakan bagian besar peranannya dalam memerdekakan Republik Indonesia ini," ucap Cucun.

Menurutnya, NKRI punya nilai lebih nasionalismenya. Jangan sampai ada negara seperti Rusia, Suriah, Afganistan.

"Karena ada nasionalismenya itu, saya yakin Indonesia akan tangguh dan tetap utuh," tandas Cucun.

Di Ponpes Sa'adatuddaroin, Bandung yang ia pimpin, Cucun pun terus memupuk rasa nasionalisme sejak dini ke para santri. Dengan menangkal radikalisme, mengenalkan sejarah kebangsaan, menanamkan rasa cinta Tanah Air, mengibarkan bendera dan panji-panji NKRI, mengumandangkan lagu-lagu semangat juang seperti Ya Lal Wathon.

"Kita juga tanamkan semangat patriotisme, berjuang. Agar mereka memahami bagaimana para kyai para santri terdahulu mendahului tumbuhnya sikap patriotisme dan nasionalisme," kata Cucun Ahmad Syamsurijal yang juga Ketua DPP PKB ini. (*)
 

Pewarta : Iwa Ahmad Sugriwa
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.