TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Sebanyak 40 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melaksanakan perjalanan wisata ke Thailand selama empat hari.
Keberangkatan rombongan sejak Kamis (14/11/2024) hingga Minggu (17/11/2024) ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda.
Tak ayal, kegiatan tersebut menuai perhatian publik, terutama karena dilakukan saat hari kerja dan di tengah kondisi keuangan daerah yang sedang defisit.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim, sebelumnya menyampaikan bahwa APBD Kota Tasikmalaya tahun 2024 mengalami defisit sebesar Rp 36 miliar, sementara proyeksi APBD tahun 2025 juga diperkirakan defisit sebesar Rp 32 miliar.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah membenarkan keberangkatan rombongan PNS tersebut.
Namun, ia meminta publik untuk mengonfirmasi detail tujuan keberangkatan kepada Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Asep Gofarulloh.
"Saya belum cek secara detail tujuan keberangkatannya. Nanti konfirmasi saja ke Pak Sekda. Karena bisa jadi itu tugas pribadi atau inisiatif lainnya," ujar Cheka saat ditemui di Hotel Aston Tasikmalaya pada Senin (18/11/2024).
Cheka juga menegaskan bahwa perjalanan pejabat PNS tidak selalu membutuhkan izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), kecuali jika kepala daerah yang melakukan perjalanan luar negeri.
Sementara itu, Sekretaris Bappelitbangda, Andri, menegaskan bahwa perjalanan tersebut tidak menggunakan anggaran APBD.
"Acara ini murni inisiatif pribadi secara kolektif. Beberapa juga membawa pasangan masing-masing. Tidak ada anggaran APBD yang digunakan," jelasnya.
Andri menjelaskan bahwa rombongan yang berangkat terdiri dari sekitar 30 PNS dan 12 pasangan. "Totalnya 42 orang. Saya sendiri baru kembali tadi malam," tambahnya.
Pada Jumat (15/11/2024), suasana kantor Bappelitbangda Kota Tasikmalaya terpantau sepi meski masih jam kerja.
Hampir tidak ada aktivitas PNS yang terlihat di kantor tersebut, bahkan setelah waktu salat Jumat. Kondisi ini semakin memancing kritik dari masyarakat dan sejumlah pihak.
Keberangkatan rombongan PNS ini juga dianggap bertolak belakang dengan imbauan Presiden RI Prabowo Subianto.
Presiden sebelumnya meminta seluruh pejabat negara, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengurangi perjalanan ke luar negeri demi menghemat anggaran dan fokus pada kebutuhan domestik.
Keputusan PNS Bappelitbangda untuk melakukan perjalanan wisata di tengah defisit anggaran mendapat sorotan dari berbagai pihak. Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim, menyebut bahwa defisit APBD seharusnya menjadi perhatian serius bagi seluruh perangkat daerah.
"APBD kita defisit Rp 36 miliar tahun ini. Bahkan tahun depan masih defisit sekitar Rp 32 miliar. Dengan kondisi seperti ini, seharusnya fokus kita adalah pengelolaan anggaran secara lebih bijak," ujar Aslim.
Dalam rapat paripurna DPRD beberapa waktu lalu, rincian APBD Kota Tasikmalaya tahun 2025 menunjukkan pendapatan daerah sebesar Rp 1,637 triliun.
Pendapatan ini meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 440,26 miliar, Pajak Daerah Rp 229,95 miliar, Retribusi Daerah Rp 203,19 miliar, Sumber Hasil Kekayaan Rp 6,8 miliar
Namun, kebutuhan belanja daerah mencapai Rp 1,669 triliun, sehingga terjadi defisit sebesar Rp 32 miliar. Keberangkatan rombongan PNS Bappelitbangda Kota Tasikmalaya ke Thailand di tengah defisit anggaran menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah daerah.
Meskipun diklaim tidak menggunakan anggaran APBD, perjalanan ini memunculkan pertanyaan tentang sensitivitas para pejabat terhadap kondisi keuangan daerah dan imbauan nasional. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Piknik ke Thailand di Tengah Defisit APBD, PNS Bappelitbangda Kota Tasikmalaya Tuai Sorotan
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Ronny Wicaksono |