TIMES JABAR, JAKARTA – Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dan Kepala Negara Vatikan, memberikan penilaian mendalam tentang arsitektur Gereja Katedral Jakarta saat bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis di Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, pada Rabu. Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus menyampaikan makna simbolis dari desain arsitektur pintu masuk utama katedral yang mencerminkan iman dan teladan Bunda Maria.
"Kita melihat arsitektur pintu masuk utama katedral ini dengan titik berat pada corak Maria-nya, terangkum dengan baik apa yang kita katakan tadi. Di pusat lengkungan yang menunjuk ke atas terdapat pilar yang di atasnya ada patung Perawan Maria," jelas Paus Fransiskus.
Menurut Paus, arsitektur pintu masuk Gereja Katedral Jakarta tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga sebagai simbol yang mendalam. Corak Bunda Maria pada pintu masuk katedral menegaskan peran Bunda Maria sebagai teladan iman tertinggi dan ikon bela rasa. Bunda Maria, dalam pandangan Paus, tidak hanya menjadi simbol hubungan persaudaraan tetapi juga pelindung umat dalam suka dan duka.
"Akhirnya Bunda Maria juga ikon bela rasa yang mengawasi dan melindungi umat Allah yang dalam suka dan duka mereka, bekerja dan berharap yang berkumpul di rumah Bapa," imbuhnya.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus mendeskripsikan makna pilar yang menopang seluruh bangunan katedral. Pilar ini, menurut Paus, secara simbolis menggambarkan Yesus Kristus yang memikul beban. "Tubuhnya yang rapuh, yang diletakkan di atas pilar, di atas batu yang adalah Kristus sendiri seolah memikul beban seluruh bangunan bersamanya. Seolah-olah mau mengatakan pada akhirnya bahwa karya manusia dan kecerdasan manusia tidak dapat mendukung dirinya sendiri," ujar Paus.
Paus Fransiskus menegaskan bahwa arsitektur katedral ini mengandung pesan penting tentang keterbatasan karya manusia yang harus diimbangi dengan dukungan ilahi. Arsitektur yang megah dan simbolis ini mengingatkan bahwa pada akhirnya, manusia tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari Tuhan.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga merupakan bagian dari perjalanan apostolik beliau ke kawasan Asia-Pasifik dari 3 hingga 13 September 2024. Selama perjalanan ini, Paus Fransiskus akan mengunjungi empat negara, termasuk Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Ini adalah lawatan terpanjang Paus Fransiskus sejak 11 tahun kepemimpinan beliau di Tahta Suci Vatikan.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Makna Arsitektur Katedral Jakarta, Paus Fransiskus: Simbol Iman dan Keseimbangan Karya Manusia
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |