TIMES JABAR, BANJAR – Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto, SIK, MH, menegaskan pihaknya tidak memberikan toleransi bagi para pelaku predator seks terutama kepada anak-anak dibawah umur.
Ini disampaikannya menanggapi maraknya aduan terkait korban-korban anak dibawah umur yang diduga dicabuli oknum pengamen di Kota Banjar, Jawa Barat.
"Selama ini kami belum menerima laporannya, tapi saya dorong masyarakat untuk segera melaporkan kepada kami apabila menemukan kasus seperti ini," tegasnya.
AKBP Danny mengimbau agar masyarakat tidak takut dan berani melaporkan apabila terjadi pencabulan maupun KDRT di lingkungannya karena kasus tersebut termasuk yang tidak bisa ditoleransi.
"Ini tidak bisa ditoleransi lagi. Kita akan atensi jika ada warga yang berani melaporkan," tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Kapolres juga menanggapi permintaan Pj Wali Kota Banjar yang minta pelaku asusila di toilet Masjid yang viral ditangkap.
"Untuk kasus tersebut saya sudah instruksikan Polsek Pataruman untuk terus menggali informasi tentang satu lagi pelaku yang melarikan diri saat dipergoki warga," katanya.
Kapolres mengungkap belum lama ini pihaknya sudah melakukan klarifikasi terhadap terduga satu orang pelaku berdasarkan keterangan pelaku berinisial H yang menyebutkan nama Udin sebagai pasangannya.
"Ternyata setelah dikonfrontir, bukan Pak Udin tersebut yang dimaksud. Nanti kami akan update kembali penanganannya seperti apa apabila identitas bersangkutan sudah kami kantongi," ungkapnya.
Kapolres mengimbau agar jangan sampai terulang kembali kejadian tersebut karena selain masuk ke pelanggaran norma juga berdampak pada aspek kesehatan. (*)
Pewarta | : Susi Artiyanto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |