TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Inisiatif yang dilakukan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit dr. Soekardjo dalam menyelenggarakan kegiatan donor darah mendapat apresiasi tinggi dari para pegiat donor darah di Kota Tasikmalaya. 

Berbagai pihak berharap agar kegiatan kemanusiaan ini menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan, terutama oleh para pejabat di lingkungan RSUD dan ASN lainnya, demi mencukupi kebutuhan stok darah di Kota Tasikmalaya.

Direktur Permatadora, H. Murjani, SE, MM, menyampaikan rasa apresiasinya terhadap para pejabat RSUD yang sudah mulai terketuk hatinya untuk rutin mendonorkan darah. 

Menurutnya, aksi nyata tersebut bukan hanya menjadi contoh baik, tetapi juga bisa menginspirasi ASN lain untuk melakukan hal serupa.

“Aksi para petinggi di RSUD ini layak diapresiasi. Kami berharap ini menjadi habit atau kebiasaan yang bisa diikuti ASN lainnya. Sikap kepedulian untuk kemanusiaan ini sangat penting dan tentunya bermanfaat,” ujar H. Murjani, Jumat (8/11/2024).

Di antara pejabat yang aktif mendonorkan darah secara rutin adalah Eko Yulianto, S.Si.T., M.Kes., Kepala Bagian SDM RSUD dr. Soekardjo, serta Ny. Tika, Kepala Ruangan UTDRS RSUD dr. Soekardjo. Mereka berdua telah konsisten mendonorkan darah setiap dua bulan sekali.

“Semoga ini bisa menjadi habbit dan dicontoh oleh pegawai-pegawai lain di RSUD, termasuk harapannya direktur RSUD pun bisa menjadi pendonor aktif,” lanjut Murjani.

Dukungan senada juga diutarakan oleh H. Imih Misbahul Munir, Dewan Penasehat Permatadora, dan Drs. H. Rahmat Kurnia, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya. 

Menurut Rahmat, inisiatif sosial kemanusiaan dari pejabat ASN memiliki dampak besar bagi bawahan mereka, sehingga turut mendorong gaya hidup sehat dan kepedulian terhadap sesama. 

"Ini penting karena stok darah selalu dalam kondisi kurang. Gerakan kemanusiaan dari para petinggi ASN dapat memotivasi bawahan untuk turut terlibat dan bergaya hidup sehat," ujar Rahmat.

H. Imih Misbahul Munir bahkan menyarankan agar Pj Wali Kota Tasikmalaya sering menyerukan imbauan kepada ASN di lingkungan Pemkot agar mendonorkan darah secara rutin. 

Ia menilai bahwa kebijakan seperti yang dilakukan Direktur RSUD Dr. Soekardjo, yang mewajibkan ASN RSUD berdonor darah dengan pengaruh terhadap tunjangan remunerasi bagi yang tidak berdonor, dapat menjadi solusi efektif dalam menjaga stok darah di kota tersebut.

"Kalau Wali Kota bisa mengimbau ASN Pemkot untuk berdonor dengan lebih intensif, seperti yang dilakukan oleh Direktur RSUD Soekardjo, saya yakin Kota Tasikmalaya tidak akan kekurangan stok darah. Bahkan, mungkin akan terjadi surplus darah," ujar H. Imih.

Menurutnya, peran pendonor sangat besar dalam mendukung kesehatan masyarakat yang membutuhkan darah.

"Saya kira pendonor adalah pejuang kemanusiaan. Mari kita bangun kesadaran dan kepedulian dari pemangku kebijakan. Mari kita lantangkan suara, mengajak semua pihak untuk berdonor demi kemanusiaan," tambahnya.

Selain mengatasi kekurangan stok darah, donor darah juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan pendonor itu sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa donor darah dapat membantu mencegah penyakit jantung, mengurangi risiko kanker, dan bahkan dapat membantu menurunkan berat badan. 

Ny. Dhakira, salah satu pengurus Permatadora, menyampaikan pentingnya edukasi terkait donor darah bagi masyarakat. Ia menekankan agar masyarakat segera mendonorkan darahnya selagi sehat, tanpa menunggu adanya kebutuhan mendesak.

“Edukasi kepada masyarakat harus terus didorong. Donor darah jangan ditunda-tunda, terutama bagi yang sehat. Jangan berpikir donor hanya saat ada kebutuhan mendesak. Yuk, selagi kita sehat, mari kita donor darah dengan rutin,” pesan Ny. Dhakira.

Dengan adanya inisiatif dari UTDRS RSUD Dr. Soekardjo ini, diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk membudayakan donor darah secara rutin di kalangan ASN dan masyarakat luas di Kota Tasikmalaya. 

Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima donor, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang nyata bagi pendonor. Mari jadikan donor darah sebagai budaya bersama demi kesehatan dan kesejahteraan bersama. (*)