https://jabar.times.co.id/
Berita

POSNU Kota Banjar Dukung Langkah Kemenag: Hormati Perbedaan

Rabu, 22 Januari 2025 - 20:48
POSNU Kota Banjar Dukung Langkah Kemenag: Hormati Perbedaan Pembina Posnu Kota Banjar Muhlison menyatakan dukungannya ke Kemenag terkait pemasangan ornamen imlek. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANJAR – Menanggapi polemik pemasangan ornamen imlek yang dipasang di kantor Kemenag Kota Banjar, Dewan Pengurus Cabang Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Kota Banjar menyatakan mendukung penuh Kemenag.

Disampaikan Muhlison selaku pembina POSNU Kota Banjar, pihaknya justru mengapresiasi langkah-langkah Kepala Kemenag Kota Banjar yang memasang ornamen atau pernak-pernik perayaan Imlek di lingkungan kantornya.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh Kemenag merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap adanya agama resmi yang ada di Indonesia.

"Institusi Kementerian Agama bukanlah milik dan mengurusi satu kelompok agama saja ya. Sudah seharusnya Kemenag memberikan penghormatan dan apresiasi dengan berbagai bentuk dalam setiap momen perayaan hari besar agam-agama yang ada," katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (22/1/2025).

Ia menambahkan bahwa agama yang diurus Kemenag itu banyak dan artinya lembaga tersebut bukan milik satu kelompok agama saja sehingga itu menjadi tanggung jawabnya.

"Jadi, wajar lah kalau kemenag memasang ornamen perayaan Imlek di lingkungan kantornya. Karena disitu juga ada agama lain yang diakui dan diurusi oleh kemenag. Ini kan semacam pengakuan dan penghormatan bagi mereka yang merayakan," kata Muhlison.

Kecuali, lanjutnya, Kemenag memaksakan tempat ibadah seperti masjid dan yang lainya untuk memasang ornamen Imlek.

"Itu baru kurang pas. Tapi kalau di lingkungan kantor Kemenag justru itu bisa menjadi menjadi contoh salah satu wujud dan bentuk toleransi dalam membangun kerukunan antar umat beragama. Selama tidak berlebihan, saya kira itu baik ya," katanya.

Muhlison mengilustrasikan ketika umat Islam merayakan hari raya lebaran dimana banyak institusi yang memasang ornamen simbol perayaan lebaran seperti bedug yang sedang ditabuh ataupun ketupat.

"Sama seperti kita merayakan lebaran yang mana semua memasang simbol perayaan lebaran, ketupat, bedug yang ditabuh dan lain sebagainya. Jadi semestinya tidak perlu dipersoalkan," kata Muhlison.

Mantan Ketua PMII Kota Banjar itu juga menyatakan jika pihaknya sangat mengapresiasi jika ada kelompok dari agama Konghucu yang ingin mengekspresikan perayaan hari raya Imlek di kota Banjar secara terbuka. Baginya, hal itu merupakan hak yang sudah dijamin oleh undang-undang.

"Kita tentu menyambut dengan baik apabila ada masyarakat Kota Banjar dari umat Konghucu yang  berkeinginan merayakan Imlek dengan berbagai bentuk perayaan. Kita kan hidup di negara Pancasila yang masyarakatnya tentu sangat plural, baik dari sisi suku, agama, budaya mau pun yang lainya," tandasnya.

Mengingat keberagaman tersebut, Muhlison mengajak kepada mesyarakat untuk memahami perbedaan-perbedaan yang ada dan memahaminya sebagai sebuah fitrah dan keniscayaan hidup apa lagi di negara seperti Indonesia.

"Kita memahami dan menyadari tentu di tengah masyarakat kita banyak sekali terjadi perbedaan pemikiran dan kita menghargai perbedaan tersebut dengan tidak memaksakan kepada yang lain. Sekali lagi kita sangat mengapresiasi dan mendukung langkah yang sudah dilakukan oleh kemenag terkait pemasangan ornamen perayaaan Imlek. Selama tidak berlebihan saya kira itu baik," pungkas Muhlison. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.