https://jabar.times.co.id/
Ekonomi

Agar Bisnis Meroket, Pelaku UMKM di Bandung Perlu Pendampingan

Minggu, 16 Oktober 2022 - 12:31
Agar Bisnis Meroket, Pelaku UMKM di Bandung Perlu Pendampingan Menjadi nara sumber di Kadin Kota Bandung bersama Pak Iwa. (Foto: Dokumen pribadi)

TIMES JABAR, BANDUNG – Banyak pelaku UMKM di Bandung, terutama pelaku usaha wanita yang mengalami kendala dalam mengurus perizinan secara online dan lainnya. Ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan sehingga mereka kesulitan untuk update usahanya.

“Tugas saya saat ini melakukan pendampingan terhadap 40 pelaku usaha wanita di Bandung Raya,” ujar Reggy Adi Pratama, pendamping UMKM dari Kementerian UMKM. 

Padahal, lanjut Reggy, bisnis para pelaku usaha wanita ini berpeluang untuk meningkat melalui penjualan online atau digital. “Tidak hanya gagap di update ilmu digitalisasi, update perihal perizinan usaha pun sering terjadi,” jelas Reggy. 

Kadin-Kota-Bandung-b.jpgMenjadi nara sumber di Maranatha Bandung   (Foto: Dokumen Pribadi)

Namun, sekarang persoalan tersebut bisa terpecahkan. “Kami mendapat tugas kerja ini dari Kementerian UMKM untuk mendampingi pelaku usaha wanita selama tiga bulanan ke depan,” lanjut Reggy menjelaskan. 

Menurutnya, pelaku usaha ultra dan mikro hampir dipastikan mengalami kendala perihal teknologi digitalisasi. Mereka yang terbiasa produksi, fokusnya adalah bagaimana menghasilkan barang atau produk yang bisa segera dibeli masyarakat. 

Apalagi, lanjut Reggy, generasi para pelaku usaha ultra mikro dan mikro kebanyakan adalah usia dewasa lanjut. Mereka masih gagap akan teknologi dan digitalisasi yang cenderung mudah dikuasai dan dipahami oleh para generasi milenial.

“Dengan persaingan penjualan yang tidak hanya di sekitar rumah atau lingkungannya saja, sekarang ini,kebutuhan untuk mengundang pembeli dari luar jadi sebuah keharusan. Jika ingin menjual lebih banyak tentu harus menawarkan ke orang lebih banyak dan teknologi online memungkinkan itu semua,” jelasnya.

Pendampingan usaha ini, kata Reggy, berlaku untuk pelaku usaha wanita yang baru memiliki usaha ataupun mereka yang telah berusaha/berbisnis selama lima tahunan.

“Kendala selama ini yang sering saya temui biasanya berkaitan legalitas usaha dan pemasaran produknya,” tutur Reggy.

Adapun tenaga pendamping ini berjumlah 9 orang yang masing masing menangani 40 wirausaha perempuan. Jadi ,total 9 pendamping menangani 360 pelaku usaha se-Bandung Raya,

Kementerian UMKM ini memiliki tiga 3 aspek pendampingan. Pendampingan wirausaha perempuan, pendampingan wirausaha muda, dan pendampingan wirausaha desa. Semua itu tersebar di setiap provinsi, termasuk Jawa Barat.

“Adapun koordinasi untuk pendampingan yang sekarang dengan 40 pelaku usaha sebanyak 24 orang melalui online, 5 hybrid, tambah 10 kunjungan, Dan progres yang terasa dari pendampingan tersebut adalah rapinya legalitas pelaku usaha seperti NIB,” papar Reggy.

Pelaku usaha perempuan, kata Reggy, umumnya mengalami kendala dalam update digital karena minimnya informasi yang didapatkan. “Kalaupun informasi itu didapatkan mereka, masih ada kendala, kesulitan mendapat bantuan SDM yang mampu membantu mereka,” jelas Reggy. 

Karena itu, pihaknya dari tim pendamping dibagi dalam bidang kefokusan untuk membantu mereka. Ada yang bergerak dalam bidang digitalisasi usaha, legalitas, e- catalogue, BMC, laporan keuangan, dan lain-lain, sehingga ada 10 fokus materi.

“Formula pendampingan pelaku usaha perempuan itu masih kami cari. Artinya kami berharap ada satu pola standar yang bisa diperbantukan untuk pelaku usaha perempuan ke depannya. Karena memang, tiap pelaku usaha, beda juga permasalahan dan kondisinya,” papar Reggy. 

Kadin-Kota-Bandung-c.jpgKetika mengikuti rakotek bersama teman teman. (Foto: Dokumen pribadi)

Sebagai contoh, pelaku usaha perempuan itu jika ditanya mengenai produknya, mereka kesulitan untuk “mempresentasikan” kepada tim pendamping.

Reggy berharap semoga kepada para pelaku usaha perempuan ini mampu dan paham mengenai digitalisasi terlebih dulu. “Mau nanti hanya sekadar ilmu yang diketahui saja ataupun mampu mengaplikasikan ilmunya kepada bisnis yang ditekuni, itu lebih bagus,” sahutnya.

Pelaku usaha memang memiliki beragam latar belakang. Adanya niat dan langkah baik pemerintah dengan menghadirkan pendamping ahli yang bisa membantu memberi solusi bagi para pelaku usaha adalah sebuah sebuah langkah percepatan.

“Jika dulu berbisnis hanya sendiri saja, sekarang pemerintah pun turut serta membangun kesuksesan pelaku UMKM tersebut. Apalagi bantuan diberikan kepada para ibu-ibu yang notabene kurang memahami keilmuan terbaru perihal digitalisasi dan lainnya,” paparnya.(*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.