TIMES JABAR, MALANG – Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Blitar (Disbudparpora Kabupaten Blitar), Suhendro Winarso, S.STP, M.Si. menyambut baik kedatangan tim penelitian dan pengabdian masyarakat Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya (PSP UB) di kantor Disbudparpora Kabupaten Blitar pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Suhendro mengatakan pihaknya menyambut baik program yang diagendakan oleh PSP UB. “Kami sangat menyambut baik program yang ditawarkan UB,” kata Suhendro, Kamis (5/10/2023).

Program PSP UB tersebut diagendakan dalam pengabdian masyarakat yang digarap dengan judul “Focus Grup Discussion: Rebranding Digitalisasi Candi Penataran Kabupaten Blitar melalui Artificial Intelligence” yang didanai oleh Hibah Penguatan Riset Pusat Studi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM UB) tahun 2023. 

Tim PSP UB ini diketuai oleh Dr. Ngesti Dwi Prasetyo, S.H., M.Hum, beranggotakan Prof. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.H.; Dr. Ir. Edi Susilo, M.S.; Dhiana Puspitawati, S.H., LL.M., Ph.D.; Diah Pawestri Maharani, SH., MH.; Airin Liemanto, SH., LL.M. Kunjungan ke Kabupaten Blitar kali ini dipimpin langsung oleh ketua tim pengabdian masyarakat, Dr. Ngesti Dwi Prasetyo, S.H., M.Hum. dengan anggota Prof. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.H.; Dr. Mustafa Lutfi, Sp.Pd., S.H., M.H.;  Rizki Febrianto Supriyadi, S.Sn.; dan Zainal Arifien, S.Kom, M.Kom.

Ketua Tim PSP UB Dr. Ngesti Dwi Prasetyo, S.H., M.Hum menyampaikan bahwa tim berterima kasih atas sambutan baik Disbudparpora  Kabupaten Blitar.

“Terima kasih sudah membukakan pintu untuk program kami. Kami juga berharap bisa mengupayakan dengan optimal pengukuhan Candi Penataran sebagai ikon Blitar,” ujar Ngesti.

Pihak PSP UB juga menyatakan akan mendukung penuh upaya optimalisasi rebranding Candi Penataran di Kabupaten Blitar. 

Dalam kunjungan tersebut, PSP UB “kulo nuwun” dan berdiskusi secara langsung untuk menindaklanjuti program yang sudah direncanakan sebelumnya. Kegiatan akan dilanjutkan dengan FGD dan inisiasi kerja sama PSP UB dengan Disbudparpora Kabupaten Blitar pada pertemuan berikutnya. 

Salah satu hal yang mendorong program pengabdian masyarakat PSP UB kali ini adalah karena pemanfaatan potensi destinasi wisata situs dan cagar budaya Candi Penataran di Blitar dinilai masih kurang optimal. Potensi wisata tersebut masih minim diketahui oleh masyarakat wisatawan domestik dan mancanegara.

Hal tersebut diduga disebabkan minimnya promosi wisata dan kurangnya pendataan serta konfirmasi destinasi wisata di Kabupaten Blitar. "PSP UB berharap, program ini menjadi langkah awal yang nantinya terus berlanjut hingga Candi Penataran akan lebih dikenal sebagai salah satu ikon Blitar," tegas Dr. Ngesti. (*)