TIMES JABAR, INDRAMAYU – SMK Nahdlatul Ulama atau SMK NU Kaplongan Indramayu, masuk dalam nominasi pemenang sekolah berwawasan lingkungan dalam ajang SMK Awards tahun 2022. 

SMK NU Kaplongan Indramayu bersaing dengan beberapa sekolah lain di Jawa Barat untuk menjadi yang terbaik sebagai sekolah adiwiyata.

Kepala SMK NU Kaplongan, Tobroni, mengatakan, pihaknya tidak menyangka akan masuk dalam nominasi sekolah adiwiyata Jawa Barat. Selama ini ia hanya ingin menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, asri dan membuat betah seluruh warga sekolah.

"Jadi kami membangun sekolah yang asri dan hijau ini bukan untuk mendapat penghargaan, tapi bagaimana agar siswa dan guru nyaman saat berada di sekolah," ujar Tobroni, Senin (23/1/2023).

Ajang SMK Awards digelar rutin setiap tahun oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. Pemenang SMK Awards tahun 2022 akan diumumkan pada Selasa 24 Januari 2023 di hotel Sunshine Soreang, Kabupaten Bandung.

Kepala SMK NU Kaplongan Indramayu, Tobroni. (Foto: Selamet Hidayat/TIMES Indonesia)

Dijelaskan Tobroni, beberapa inovasi yang telah dilakukan dalam mewujudkan SMK Adiwiyata adalah dengan mempercantik taman, pengelolaan sampah, pengolahan air waduk, serta penggunaan penel surya atau bio solar sebagai sumber energi listrik.

"Taman ini selain menyajikan pemandangan yang asri, juga bisa untuk jadi tempat siswa belajar sambil bersantai," ujar Tobroni, sembari menunjukkan area taman di halaman sekolah.

Dijelaskan Tobroni, pihaknya juga mengelola air waduk untuk memenuhi kebutuhan MCK siswa. Air waduk yang berada di samping bangunan sekolah disuling hingga layak konsumsi setelah melalui 8 tahap pemurnian.

Kebutuhan air cukup besar melihat jumlah siswaa yang mencapai 2.000 orang. Dengan jumlah tersebut, SMK NU Kaplongan menjadi SMK dengan siswa terbanya di Kabupaten Indramayu.

"Sebenarnya layak untuk dikonsumsi atau diminum tetapi kami gunakan untuk kebutuhan MCK siswa," ujar Tobroni.

Salah satu hal yang menjadi kebiasaan siswa dan guru SMK NU Kaplongan juga mengelola sampah dengan memilah sesuai jenisnya. Sampah organik, non organik dan sampah B3 (Bahan baku yang berbahaya dan beracun serta mengolahnya dengen menerapkan reuse, reduce dan recycle. 

"Kebiasaan tersebut kita tanamkan di sekolah sehingga mereka bisa menerapkan juga di lingkungan tempat tinggal masing-masing," ujar Tobroni.

Sementara itu, penggunaan panel surya atau bio solar telah dilakukan sejak lama. SMK NU Kaplongan memanfaatkan energi sinar matahari untuk memenuhi kebutuhan listrik. Saat ini penggunaan energi listrik sinar matahari baru sekitar 25 persen dari kebutuhan listrik sekolah.

"Dan terakhir, kami juga mempunyai beberapa ekstrakurikuler yang berkaitan dengan lingkungan seperti pecinta alam atau Sindupala dan Pramuka," ujar Tobroni.

Tobroni bertekad akan terus mengembangkan sekolah berwawasan lingkungan. Beberapa hal akan dilakukan untuk meneguhkan diri sebagai SMK Adiwiyata. Beberapa diantaranya membuat taman vertikal dan menyediakan biopori untuk menyerap air hujan.

"Komitmen kami ada atau tidak ada lomba tetap ingin menciptakan suasana yang nyaman, hijau dan asri serta ramah lingkungan," ujar Tobroni.

Seperti diketahui, Ajang SMK Awards oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. Beberapa kategori yang dilombakan diantaranya sekolah berkarakter, sekolah pencetak wirausaha, sekolah keterserapan kerja, sekolah bersertifikasi profesi, sekolah berbasis TIK dan sekolah inovatif.

Selain itu juga ada kategori sekolah tata kelola teaching factory, sekolah berwawasan kearifan lokal, sekolah link and march, sekolah berintegritas dan sekolah dengan rata-rata TOEIC terbaik. Ada pula kategori perorangan yakni siswa dengan skor TOEIC terbaik dan kepala sekolah berdedikasi istimewa. (*)