TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Puluhan nasabah nasabah Bank Syariah Mandiri (BSI) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, nampak waswas dan gelisah pasalnya sistem perbankan BSI yang masih lumpuh belum operasional alias error, Kamis (11/5/2023). 

Kegelisahan nampak terlihat dari raut wajah para nasabah yang berkumpul di depan duduk berderet di Kantor BSI. Sistem perbankan BSI yang tak kunjung selesai.

Mereka terlihat was-was dan panik karena sebagian besar tak bisa bertransaksi dan mengecek saldo rekening secara manual lewat Teller terutama bagi para jemaah haji.

Rekening nasabah BSI jemaah haji sebagian besar tak memiliki ATM apalagi mobile banking, sehingga setiap setoran pelunasan yang dikirim ke tiap rekening BSI-nya tak bisa diketahui masuk atau belum dari bank lain hanya lewat pelayanan Teller. 

Hal ini terjadi hampir di setiap kantor BSI Tasikmalaya tak bisa melayani nasabah secara manual lewat Teller dan baru hanya bisa lewat layanan ATM saja. 

"Saya sedang mengecek rekening milik ibu saya untuk pelunasan, beberapa hari yang lalu ibu saya pelunasan via transfer dari Bank BRI ke BSI, tapi pas dicek di BSI belum bisa karena masih error. Saya coba cek sejak dari kemarin karena rekening ibu di BSI tidak menggunakan ATM," ungkap Risa (48), salah satu putri jemaah haji asal Kita Tasikmalaya di Kantor BSI, Jalan Mesjid Agung, Kota Tasikmalaya, Kamis (11/5/2023) 

Risa menyebut dirinya mendapatkan keterangan dari petugas satuan keamanan yang ada di pintu utama, bahwa layanan transaksi Perbankan BSI masih error.

"Menurut petugas keamanan sih itu baru hari ini layanan ATM BSI baru bisa jalan, sedangkan transaksi manual di Teller masih belum bisa dilakukan," terang Risa. 

Dengan kondisi sistem seperti itu dirinya menjadi bingung dan panik pasalnya uang yang dikumpulkan selama ini untuk pelunasan haji yang sudah disetor khawatir karena belum ada kejelasannya. 

"Jelas dong saya khawatir apakah sudah masuk ke rekening BSI atau belum. Sampai saat ini saya hanya bisa pasrah pak sajalah. Menurut petugas sih baru ATM saja yang bisa jalan," keluhnya.

Hal sama diutarakan, Sulaeman (56), dirinya yang datang siang ke Bank BSI untuk mengecek sama setoran haji ke BSI masih belum dapat mengetahui posisi rekeningnya, apakah setorannya di rekening BSI sudah masuk atau belum. 

"Saya transfer pelunasan dari Bank Mandiri ke BSI kemarin untuk pelunasan biaya haji. Saat ini belum bisa dicek manual lewat Teller. Panik saya pak. Kayaknya ini si hacker tahu kalau BSI lagi banyak uang untuk pelunasan biaya berangkat haji, jadinya begini. Tolong bantu kami Pak Jokowi," pungkasnya. 

Sebelumnya, kondisi layanan BSI lumpuh ini dibenarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. 

Menurutnya gangguan layanan mobile banking Bank Syariah Indonesia (BSI) disebabkan adanya serangan hacker. Hal tersebut merespon gangguan sistem layanan mobile banking BSI yang terjadi pada Senin (8/5/2023) kemarin.

"Tetapi kemarin saya sudah cek dengan tim kami, memang ada serangan seperti itu," kata Erick Thohir saat ditemui di BRI Cafe, Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023).

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan, pihaknya terus melakukan proses normalisasi, sehingga pemulihan layanan sudah mulai berjalan secara bertahap. 

"Proses normalisasi layanan BSI telah kami lakukan dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di BSI. Saya jamin," ujar Hery dalam keterangannya, Rabu (10/5/2023). (*)