TIMES JABAR, CIANJUR – Warga Kampung Malimping dan Kampung Sukasirna di Desa Mande, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa turun ke jalan untuk meminta sumbangan kepada pengunjung wisata dan pemancing di kawasan Waduk Cirata. 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk inisiatif warga untuk memperbaiki akses jalan menuju pemukiman mereka yang telah rusak parah selama puluhan tahun tanpa ada sentuhan perbaikan dari pemerintah.

Salah seorang warga bernama Entus menjelaskan bahwa terdapat sekitar 300 jiwa yang mendiami kedua kampung tersebut. Selama bertahun-tahun, mereka harus bergelut dengan kondisi jalan yang memprihatinkan. 

"Berdasarkan kesepakatan bersama, warga akhirnya mendirikan portal untuk mengumpulkan dana sukarela dari para pelancong," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, pada Rabu (31/12/2025).

Uang yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membeli material bangunan seperti batu barangkal dan pasir guna menambal lubang-lubang di sepanjang jalan.

Senada dengan Entus, warga lainnya bernama Bambang menegaskan bahwa penggalangan dana ini dilakukan secara ikhlas tanpa ada unsur paksaan bagi siapapun. 

Menurutnya, perbaikan jalan ini bukan hanya untuk kepentingan warga lokal, melainkan juga demi kenyamanan para wisatawan dan pemancing yang berkunjung ke Waduk Cirata. 

Warga mengaku sudah berulang kali mengajukan permohonan perbaikan kepada pemerintah setempat, namun hingga saat ini belum ada realisasi nyata di lapangan.

Menanggapi aksi warga tersebut, Kepala Desa Mande, Nanang, memberikan klarifikasi terkait hambatan yang dihadapi pihak desa. 

Ia menjelaskan bahwa kendala utama pembangunan jalan tersebut terletak pada status kepemilikan lahan. Tanah yang dilintasi warga merupakan milik perusahaan swasta yang meski masa kontraknya sudah habis pada 2014, kini sedang dalam proses pengajuan perpanjangan. 

"Selain itu, sebagian warga juga menempati lahan milik PLN atau PJB Cirata," kata dia menambahkan.

Dalam hal ini lebih jauh pihak pemerintah desa mengaku telah beberapa kali mengajukan permohonan agar akses tersebut bisa dibangun secara formal. 

Namun, selama belum ada izin resmi dari pihak pengelola lahan atau pemilik perusahaan, dana desa belum bisa dialokasikan untuk pembangunan jalan tersebut. 

"Kami tentunya berharap pihak pengelola segera memberikan lampu hijau agar akses transportasi bagi warga pesisir Waduk Cirata tersebut dapat segera dibangun secara permanen," imbuhnya penuh harap. (*)