TIMES JABAR, CIAMIS – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Galuh sukses menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Merawat Indonesia: Harmoni antara Alam, Budaya, dan Pendidikan.”
Kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya akademik untuk memperkuat kepedulian civitas akademika terhadap isu lingkungan, budaya, dan pendidikan, terutama sebagai respon atas meningkatnya bencana banjir dan longsor yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Dekan FKIP Unigal, Dr Amam, saat M.Pd., mengatakan, pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup serta merawat nilai-nilai kearifan lokal.
"Tema kegiatan sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini," ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Dr Amam mengajak mahasiswa dan seluruh peserta untuk terus mengembangkan pengetahuan dan sikap kritis dalam menghadapi persoalan lingkungan dan sosial yang semakin kompleks.
Ditambahkannya, kuliah umum ini juga dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, serta peserta dari berbagai kalangan, baik secara luring maupun daring.
Terlihat Antusiasme peserta menunjukkan bahwa isu lingkungan, konservasi alam, serta penguatan pendidikan berbasis budaya lokal masih menjadi perhatian penting bagi masyarakat akademik.
" Melalui kegiatan ini, FKIP Unigal menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam mendorong lahirnya insan pendidikan yang peduli lingkungan, berkarakter, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan Indonesia," tuturnya.
Dalam Kegiatan tersebut juga menghadirkan dua narasumber yang mumpuni di bidangnya yautu Prof. Dr. Dadi, M.Si., selaku Rektor Universitas Galuh, yang memaparkan materi berjudul “Revolusi Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital.”
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya mengintegrasikan kearifan lokal dalam proses pembelajaran modern. Menurutnya, pendidikan harus mampu menyelaraskan teknologi dengan nilai-nilai budaya lokal agar menghasilkan generasi yang adaptif sekaligus berkarakter.
Pemateri yang ke dua Dr. Willie Smits, pakar konservasi dunia, menyampaikan materi berjudul “Potensi Aren (Arenga pinnata) sebagai Tumbuhan Konservasi untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Energi.”
Ia menjelaskan bahwa aren merupakan tanaman strategis yang tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi.
Pengembangan tanaman aren dapat menjadi salah satu solusi dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.
"Acara yang kami selenggarakan ini adalah salah satu Komitmen dari FKIP Unigal dalam Merawat Lingkungan dan Pendidikan," katanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: FKIP Universitas Galuh Ciamis Sukses Selenggarakan Kuliah Umum "Merawat Indonesia"
| Pewarta | : Sussie |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |