TIMES JABAR, BANJAR – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini sudah banyak membuktikan manfaat nyata untuk seluruh masyarakat Indonesia. Program JKN memberikan perlindungan untuk berbagai penyakit sesuai indikasi medis.
Ketika ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Banjar, Fitri Purwanti (34) bercerita bahwa dirinya datang ke Kantor BPJS Kesehatan untuk melakukan perubahan segmen sang mertua. Hal ini dilakukan agar mertuanya bisa terus terdaftar sebagai peserta JKN.
“Saya datang ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Banjar untuk melakukan alih peserta JKN mertua saya ke segmen peserta mandiri karena sebelumnya mertua saya sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Saya melakukan perubahan segmen ini supaya kepesertaan JKN mertua saya tetap aktif karena sebelumnya sebagai peserta PBI kepesertaannya nonaktif,” ungkap Fitri, Kamis (4/12/2025).
Leih lanjut Fitri bercerita bahwa saat ini mertuanya sedang melakukan rawat inap di Klinik Assyifa, karena mertuanya tengah mengidap penyakit dehidrasi.
“Mertua saya saat ini sudah berusia 73 tahun, tentu bukan usia muda lagi. Beliau mengidap penyakit dehidrasi sehingga tubuhnya terasa lemas dan sulit bernapas. Menurut dokter, kondisi tersebut disebabkan oleh kekurangan cairan. Saat dilakukan pengecekan administrasi, petugas klinik menyampaikan bahwa mertua saya memang terdaftar sebagai peserta JKN segmen PBI, namun kepesertaannya sudah nonaktif. Petugas kemudian menyarankan agar saya berkonsultasi langsung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat. Setelah berkonsultasi dengan petugas di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Banjar, akhirnya saya setuju untuk melakukan alih segmen kepesertaan mertua saya dari PBI ke segmen mandiri. Saya memilih kelas 3 dengan kewajiban membayar iuran JKN setiap bulan sebesar Rp35.000,” tutur Fitri.
Alasan Fitri ingin tetap terdaftar sebagai peserta JKN karena menurut Fitri Program JKN sangat bermanfaat dan sudah banyak memberikan manfaat yang nyata untuk keluarganya.
“Menurut saya Program JKN sudah memberikan manfaat yang sangat besar untuk saya dan keluarga. Oleh karena itu, saya ingin mertua tetap aktif sebagai peserta JKN. Karena melihat kondisi mertua yang seperti ini dan dengan usia yang sudah tidak muda lagi. Jadi saya ingin mertua saya memiliki jaminan kesehatan yang berkualitas,” ujarnya.
Fitri menceritakan pengalaman dirinya sebagai peserta JKN, menurut Fitri diirnya tidak pernah diberikan layanan yang jelek ketika di fasilitas kesehatan (faskes) untuk berobat.
“Saya sering memanfaatkan Program JKN ketika saya maupun anggota keluarga sedang sakit. Sebagai peserta JKN, saya merasa sangat terbantu karena selalu mendapatkan pelayanan yang baik di faskes Petugas dan dokter memberikan pemeriksaan dengan sangat teliti serta menjelaskan kondisi kesehatan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam seperti saya. Hal ini membuat saya merasa tenang, tidak kebingungan, dan lebih percaya diri dalam mengikuti setiap langkah pengobatan yang dijalani,” kata Fitri
Selama melakukan pemeriksaan Fitri tidak pernah melakukan iur biaya, dirinya selalu bisa berobat dengan gratis.
“Selama berobat saya tidak pernah mengeluarkan uang sedikitpun, semua biaya pengobatan sudah ditanggung. Kehadiran Program JKN benar-benar memberikan rasa aman karena saya tidak perlu khawatir adanya iur biaya dan saya yakin saya akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Saya berharap semoga Program JKN terus hadir untuk masyarakat, karena banyak masyarakat yang sudah terbantu oleh Program JKN. Saya pun mengajak kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagia peserta JKN, agar secepatnya mendaftarkan diri supaya bisa merasakan berbagai manfaat dan mendapatkan jaminan kesehatan,” tutup Fitri. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Berkat Program JKN, Fitri Bisa Membawa Sang Mertua Berobat dengan Tenang Tanpa Biaya
| Pewarta | : Sussie |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |