https://jabar.times.co.id/
Berita

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 2025, Simak Perbedaannya dengan NU dan Pemerintah

Jumat, 07 Februari 2025 - 22:46
Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 2025, Simak Perbedaannya dengan NU dan Pemerintah Ilustrasi Ramadan. (Foto: Canva)

TIMES JABAR, JAKARTAMuhammadiyah secara resmi telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H/2025 M jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

Keputusan ini merujuk pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah dikeluarkan sejak 1 Muharram 1446 H. 

Dengan adanya ketetapan ini, umat Islam Muhammadiyah dapat mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadan lebih awal.

Dalam Maklumat Muhammadiyah, organisasi ini tidak hanya menentukan awal Ramadan, tetapi juga tanggal Idul Fitri 2025. Berikut jadwal lengkapnya:

1 Ramadan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025
1 Syawal 1446 H (Idul Fitri): Minggu, 30 Maret 2025

Meski demikian, penetapan ini berpotensi berbeda dengan keputusan Nahdlatul Ulama (NU) maupun pemerintah yang masih menunggu hasil pemantauan hilal.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama RI (Kemenag) masih akan menggelar sidang isbat pada 29 Syaban 1446 H untuk menentukan awal Ramadan 2025. 

Sidang ini dilakukan setelah pemantauan hilal di berbagai titik yang telah ditentukan. Jika hilal terlihat, maka pemerintah akan menetapkan awal puasa pada hari berikutnya.

Merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan Kemenag, awal Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, kepastian tanggalnya baru akan diumumkan setelah sidang isbat.

Di lain sisi, Nahdlatul Ulama (NU) belum mengeluarkan keputusan terkait 1 Ramadan 2025. 

NU menggunakan metode rukyatul hilal atau pemantauan langsung posisi bulan sabit di berbagai titik di Indonesia. 

Penetapan ini dilakukan melalui Lembaga Falakiyah PBNU, yang secara rutin melakukan rukyat sebelum menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri.

Perbedaan Metode Penentuan Awal Ramadan

Perbedaan penetapan awal Ramadan antara Muhammadiyah, NU, dan pemerintah didasarkan pada metode yang digunakan:

Muhammadiyah menggunakan hisab wujudul hilal, yakni perhitungan astronomi yang menentukan bulan baru muncul tanpa harus melihatnya secara langsung.

NU dan pemerintah lebih mengutamakan rukyatul hilal, yaitu observasi langsung untuk memastikan hilal terlihat sebelum menetapkan awal Ramadan.

Karena perbedaan metode ini, potensi perbedaan awal puasa sering terjadi setiap tahunnya. 

Meski demikian, baik Muhammadiyah, NU, maupun pemerintah tetap saling menghormati keputusan masing-masing dan mengimbau umat Islam untuk berpuasa sesuai keyakinan dan ketetapan organisasinya.

Dengan keputusan Muhammadiyah yang menetapkan 1 Ramadan 2025 pada Sabtu, 1 Maret 2025, kini masyarakat tinggal menunggu hasil sidang isbat dari pemerintah dan pengumuman resmi dari NU.

 Jika nantinya terjadi perbedaan awal Ramadan 2025, diharapkan masyarakat tetap menjaga kerukunan dan saling menghormati demi persatuan umat Islam di Indonesia. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.