TIMES JABAR, BANJAR – Seorang penderita Diabetes Melitus, Tatang (52) warga RT 1 RW 10 Lingkungan Parunglesang Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar terbaring tak berdaya di rumahnya yang sudah tak layak huni.
Penyakit DM yang diderita Tatang dalam kurun waktu tiga bulan kebelakang semakin parah dimana luka di kakinya semakin menganga.
Ketua Jabar Bergerak Kota Banjar, Ari Faturrohman mengungkap bahwa Tatang sebelumnya sudah mendapatkan bantuan PKH dari Pemerintah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Baznas dan sudah memasukan rumah pak Tatang untuk mendapatkan program bantuan bedah rumah," katanya, Jumat (7/2/2025).
Tatang yang biasanya bekerja sebagai pengayuh becak ini juga langsung mendapatkan bantuan KIS dan sembako untuk menutupi kebutuhan hidupnya.
"Untuk kesehatannya sudah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Rizky dari Jaber dan penanganan medisnya nanti tercover oleh BPJS," tambahnya.
Kondisi Tatang saat ini memang memprihatinkan karena sebagai kepala keluarga sudah tak dapat lagi memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Jadi beliau masih membutuhkan uluran tangan kita untuk membantu kebutuhan sehari-harinya," katanya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, dr Rizky mengungkap bahwa kondisi Tatang harus segera dirujuk ke RSUD untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Nanti rujukannya dari Puskesmas Banjar I untuk dilakukan penanganan medis secepatnya," ungkapnya.
Tatang juga diimbau untuk menjaga pola makan guna menekan lonjakan gula darahnya yang membuat kondisinya semakin memburuk.
"Semoga pola makannya lebih bisa terjaga agar bisa menstabilkan kembali gula darahnya," katanya.
Kondisi luka di kaki Tatang sendiri, lanjut dr Rizky, sudah membusuk dan besar kemungkinan terancam ditindak dengan cara di amputansi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Warga Parunglesang Kota Banjar Tak Berdaya Hadapi Ancaman Amputasi
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Deasy Mayasari |