TIMES JABAR, JAKARTA – Paus Fransiskus, yang sedang menjalani perawatan pneumonia, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para dokter dan tenaga kesehatan melalui pesan tertulis pada Minggu (9/3/2025).
Hal ini disampaikan setelah ia tidak dapat memimpin doa misa secara langsung untuk keempat kalinya. Paus berusia 88 tahun tersebut telah dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari lalu.
Dikutip dari VOA Indonesia, Senin (10/3/2025), dalam pesannya, Paus Fransiskus memuji dedikasi dan kelembutan para tenaga kesehatan serta mereka yang membantu orang lain dengan tulus.
“Saya merasakan pelayanan yang penuh perhatian dan tulus, terutama dari para dokter dan perawat. Saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam,” tulisnya. Ia juga menekankan pentingnya “ketulusan ajaib” yang mampu membawa cahaya di tengah penderitaan.
Sebagai pemimpin 1,4 miliar umat Katolik dunia, Paus Fransiskus sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit Gemelli untuk operasi usus besar pada 2021 dan operasi hernia pada 2023.
Namun, kondisi kesehatan kali ini lebih serius karena ia mengalami beberapa kali krisis pernapasan, yang memicu kekhawatiran akan proses pemulihan yang panjang atau bahkan kemungkinan pengunduran dirinya.
Pada Sabtu, Vatikan melaporkan bahwa Paus menunjukkan respons positif terhadap pengobatan dan mengalami “perbaikan bertahap” setelah beberapa hari tanpa krisis pernapasan.
Meski tidak demam, tim dokter masih menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum memberikan prognosis resmi. Buletin medis terbaru diperkirakan akan dirilis pada Senin sore.
Selama masa pemulihan, Paus Fransiskus membagi waktunya antara istirahat, berdoa, dan menjalankan tugas-tugas ringan sesuai kemampuannya.
Dukungan dan Doa dari Umat Katolik
Umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus pada Minggu pagi menyatakan kerinduan mereka pada Paus Fransiskus. Biasanya, Paus akan muncul di jendela Vatikan untuk memimpin doa. Diana Desiderio, seorang sukarelawan dari Pescara, mengungkapkan harapannya agar Paus segera pulih dan kembali membawa kedamaian bagi semua orang.
Selain itu, Paus juga menerima kunjungan dari Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, dan Uskup Agung Venezuela, Edgar Pena Parra. Dalam pesan penutupnya, Paus Fransiskus menyerukan perdamaian di berbagai wilayah konflik, termasuk Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo. Ia juga menyatakan keprihatinannya atas kekerasan yang kembali terjadi di Suriah dan berharap hal tersebut segera dihentikan.
Di luar Rumah Sakit Gemelli, umat Katolik berkumpul untuk mendoakan kesembuhan Paus atau meninggalkan bunga, lilin, dan kartu ucapan. Giuseppe Antonio Perazzo, seorang umat berusia 74 tahun, bahkan datang dengan setelan jas dan dasi, berharap dapat melihat Paus muncul di jendela. Sebuah poster yang dibawanya berpesan agar Paus, yang dikenal sebagai pasien yang keras kepala, tetap mengikuti saran dokter dan perawat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Paus Fransiskus Membaik, Berterima Kasih kepada Tenaga Kesehatan Selama Perawatan
Pewarta | : VOA Indonesia |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |