TIMES JABAR, MAJALENGKA – Gambar buah semangka saat ini santer berseliweran di media sosial untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina yang masih digempur Israel. Buah berdaging merah penuh biji itu muncul di berbagai unggahan warganet, salah satunya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Netizen banyak yang menggunakan emoji atau bentuk ilustrasi/gambar buah semangka di media sosial sebagai ekspresi untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Lantas apa makna semangka yang menjadi simbol solidaritas atau dukungan terhadap Palestina itu?
Dikutip dari berbagai sumber, krisis kemanusiaan di Gaza telah meningkatkan perhatian terhadap simbol dan frasa protes warga Palestina, termasuk semangka - makanan pokok warga Gaza yang memainkan peran penting dalam sejarah Palestina.
Semangka yang dijadikan simbol untuk mendukung Palestina adalah buah yang sudah tumbuh di Timur Tengah selama berabad-abad. Asal-muasal semangka memang belum disepakati secara pasti.
Tetapi buah ini diperkirakan berasal dari Afrika Utara, tepatnya Sudan. Berdasarkan manuskrip berbahasa Ibrani, sejarawan memperkirakan persebaran semangka ke Timur Tengah sejak 200 M.
Dulunya semangka digunakan sebagai persembahan persepuluhan bersamaan dengan buah ara, anggur dan delima.
Jika berbicara mengenai Gaza, wilayah yang menjadi target operasi tempur Israel saat ini, semangka menjadi hidangan yang populer.
Di Gaza selatan, warga setempat biasa menikmati fatet ajer berisi semangka mentah, terong, paprika dan tomat yang dipanggang serta direbus. Sajian tersebut kemudian disajikan di atas roti pipih dengan minyak zaitun - salah satu bahan pokok makanan Palestina.
Semangka dan bendera Palestina
Seiring berjalannya waktu, semangka juga digunakan sebagai simbol untuk mendukung Palestina dari upaya Israel mencaplok wilayah atau aneksasi. Semangka dijadikan simbol dukungan karena warna buah ini senada dengan warna bendera Palestina.
Meski begitu, warga Palestina tidak begitu saja menjadikan semangka sebagai simbol untuk melawan Israel.
Butuh proses sebelum mereka menggunakan semangka sebagai simbol. Hal tersebut bermula ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur setelah Perang Enam Hari pada 1967.
Israel menjadikan pengibaran bendera Palestina di depan umum di wilayah yang diduduki sebagai sebuah pelanggaran. Namun, larangan tidak hanya berlaku untuk bendera.
Pada 2021, seniman bernama Siman Mansour pernah berkata kepada The National, Israel menutup sebuah pameran seni di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya seniman lain, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl pada 1980.
"Mereka mengatakan kepada kami bahwa melukis bendera Palestina dilarang, tetapi juga warna-warnanya juga dilarang," ungkap Mansour.
Pemerintah Israel juga melarang Mansour melukis bunga dengan warga menyerupai bendera Palestina. "Itu akan disita. Bahkan, jika Anda melukis semangka, itu akan disita," ujarnya.
Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka sebagai simbol protes. Buah tersebut sekarang muncul dalam karya seni di kaus, grafiti, poster dan sebagai emoji di media sosial.
Penggunaan simbol itu pernah muncul pada 2021 saat pengadilan Israel memutuskan warga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, akan digusur dari rumahnya.
Seperti diketahui, serangan Israel ke Palestina hingga kini masih menjadi pusat perhatian dunia. Sebab, dari serangan itu ribuan nyawa melayang, termasuk anak-anak yang menjadi target utama.
Berbagai warga negara dan pihak-pihak lainnya pun, Termasuk warga Kabupaten Majalengka, menunjukkan keprihatinan terhadap Palestina. Salah satu bentuk dukungan itu yakni menggunakan media sosial dengan mengunggah gambar buah semangka. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ramai Warganet di Majalengka Pakai Emoji Semangka, Simbol Dukungan untuk Palestina
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Ronny Wicaksono |