TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Dies Natalis ke-4 Universitas Bhakti Tunas Husada (UBTH) Tasikmalaya tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam perjalanan perguruan tinggi kesehatan tersebut. 

Capaian prestasi akademik yang diraih bukan hanya menjadi kado istimewa di usia empat tahun UBTH sebagai universitas, tetapi juga menjadi motivasi kuat bagi program studi (prodi) lain untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing.

Rektor UBTH  Prof. Dr. Ruswanto, saat memberikan keterangan usai Sidang Terbuka di Aula Graha Husada, Senin (15/12/2025). (FOTO : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Bhakti Tunas Husada Tasikmalaya, Prof. Dr. Ruswanto, usai Sidang Terbuka Senat Universitas Bakti Kencana dalam rangka Dies Natalis ke-4 UBTH yang digelar di Aula Graha Husada, Senin (15/12/2025).

Prof. Dr. Ruswanto, menyebut perayaan Dies Natalis ke-4 ini, UBTH Tasikmalaya mencatatkan capaian prestisius berupa akreditasi Unggul untuk Program Studi Administrasi Rumah Sakit (ARS). Prestasi tersebut dinilai menjadi bukti nyata keseriusan UBTH dalam membangun tata kelola pendidikan tinggi yang bermutu dan berdaya saing nasional.

“Capaian prestasi ini menjadi kado yang sangat istimewa di ulang tahun keempat UBTH. Sekaligus menjadi motivasi bagi prodi lain untuk terus meningkatkan kualitas akademik, sumber daya manusia, serta tata kelola institusi,” ujar Prof. Ruswanto.

Ia menambahkan, keberhasilan Prodi ARS meraih akreditasi Unggul menjadi awal yang baik atau starting point bagi prodi lain untuk menyusul capaian serupa. Meski secara institusi UBTH Tasikmalaya baru berusia empat tahun, namun kampus yang sejatinya telah berdiri selama tiga dekade sebagai institusi pendidikan kesehatan ini menargetkan pencapaian yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang.

“Tahun depan kami menargetkan akreditasi Unggul untuk beberapa program studi lain, di antaranya S1 Farmasi, Vokasi, Prodi Teknologi Laboratorium Medis (TLM), serta S1 Keperawatan. Persiapan sudah mulai dilakukan secara bertahap,” ungkap Prof. Ruswanto.

Ia pun meminta doa dan dukungan dari seluruh pihak agar proses akreditasi berjalan lancar dan target yang dicanangkan dapat tercapai sesuai rencana.

Selain capaian akreditasi, UBTH Tasikmalaya juga memperoleh kabar menggembirakan dengan resminya izin operasional Program Pascasarjana Magister Farmasi. Program ini menjadi salah satu penguatan UBTH dalam memperluas jenjang pendidikan tinggi di bidang kesehatan dan kefarmasian.

“Alhamdulillah, izin operasional program pascasarjana sudah kami peroleh. Bahkan jumlah pendaftar saat ini sudah lebih dari 20 orang. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap UBTH semakin meningkat,” jelas Prof. Ruswanto.

Sejumlah civitas akademika saat menampilkan tarian Nusantara pada acara Dies Natalis ke-4 UBTH di Aula Graha Husada, Senin (15/12/2025). (FOTO : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Keberadaan program pascasarjana ini diharapkan mampu mencetak lulusan farmasi yang memiliki kompetensi akademik dan profesional tinggi, sekaligus mendukung kebutuhan tenaga ahli di bidang kesehatan.

Tak berhenti di situ, UBTH Tasikmalaya juga telah mempersiapkan diri untuk membuka Program Studi Ilmu Gizi pada tahun 2026. Langkah tersebut sejalan dengan kebutuhan nasional akan tenaga kesehatan gizi yang kompeten serta relevan dengan tantangan kesehatan masyarakat saat ini.

Persiapan pembukaan prodi baru ini menjadi bagian dari komitmen UBTH dalam menjawab dinamika dunia kesehatan dan pendidikan tinggi.

Dies Natalis ke-4 UBTH Tasikmalaya mengusung tagline “HIBER” yang merupakan akronim dari Hijau, Bersih, dan Berkarakter. Tagline ini menjadi filosofi pengembangan kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter dan beretika.

“HIBER juga kami maknai sebagai ‘terbang’, yakni semangat untuk terus melesat menggapai cita-cita. Kami berkomitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang segar, bersih, dan berakhlak mulia. Bersih di sini juga berarti bersih hati dan mental,” kata Prof. Ruswanto yang juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana Dies Natalis, Ns. Soni Hersoni, S.Sos., M.Kep.

Acara Dies Natalis ke-4 UBTH turut diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dosen Universitas BTH, Anih Kurnia, S.Kep., Ners., M.Kep., Ph.D. Orasi tersebut menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan kesehatan dalam menjawab tantangan global.

Seperti prosesi Dies Natalis sebelumnya, seluruh civitas akademika yang hadir mengenakan pakaian adat Nusantara. Beragam busana adat dari Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sunda, Sumatera, Sulawesi, hingga daerah lainnya turut mewarnai suasana sidang terbuka senat.

Ketua Pelaksana Dies Natalis, Soni Hersoni, menjelaskan bahwa penggunaan pakaian adat merupakan wujud komitmen UBTH dalam melestarikan budaya bangsa. “Harapannya, rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap budaya Nusantara dapat semakin tumbuh di kalangan civitas akademika,” ujarnya.

Salah seorang anggota Senat Universitas BTH, Dr. Asep Supyan, mengungkapkan alasan khusus mengenakan pakaian adat NAD. “Saya sengaja memakai baju adat Aceh sebagai bentuk respek dan empati bagi saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera yang sedang dilanda bencana,” katanya.

Sementara itu, Pembina Yayasan BTH, H. Yoris Rusamsi, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kinerja seluruh civitas akademika UBTH yang telah membawa lompatan prestasi akademik.

Ia mengistilahkan keberhasilan akreditasi Unggul Prodi ARS sebagai “pecah telur” bagi UBTH. “Saya yakin setelah pecah telur yang pertama ini, prodi-prodi lain akan segera menyusul meraih akreditasi Unggul. Kita didukung support system yang kuat serta SDM yang mumpuni,” ujarnya.

Dengan komposisi sumber daya manusia yang solid, kebersamaan, dan kepercayaan diri, pihak yayasan optimistis setiap target yang telah dicanangkan UBTH Tasikmalaya dapat direalisasikan secara bertahap dan berkelanjutan.(*)