TIMES JABAR, JAKARTA – Pada Jumat, 30 Agustus 2024, Mahkamah Agung Brasil mengeluarkan keputusan untuk menangguhkan platform media sosial X di seluruh negara. Langkah ini diambil setelah platform yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk dianggap sering mengabaikan perintah pengadilan dan peraturan yang berlaku di Brasil.

Hakim Moraes dalam pernyataannya menyebutkan bahwa ketidakpatuhan X terhadap denda harian dan upaya menghindari sistem hukum Brasil telah menciptakan "tanah tanpa hukum" di jejaring sosial tersebut, yang berdampak pada proses demokrasi dan penyebaran ujaran kebencian dan rasisme di negara tersebut. " ... ketidakpatuhan terhadap denda harian yang dijatuhkan, selain upaya untuk tidak tunduk pada sistem hukum dan peradilan Brasil," kata Hakim Moraes dalam pernyataan resminya.

Pada 28 Agustus lalu, Hakim Moraes memberikan tenggat waktu 24 jam bagi Musk untuk menunjuk perwakilan hukum di Brasil, dengan ancaman bahwa kegagalan untuk melakukannya akan berujung pada penangguhan X di negara itu.

Sebelumnya, pemerintah Brasil telah mendesak Musk untuk menghapus unggahan dan profil yang memuat disinformasi dan konten kebencian. Menanggapi tekanan ini, Musk menutup kantor X di Brasil pekan lalu.

Selain itu, pemerintah Brasil telah memblokir beberapa akun, termasuk pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang diduga terlibat dalam rencana kudeta terhadap Presiden Luiz Inacio Lula da Silva. Akun-akun tersebut dinilai melanggar hukum dengan menyebarluaskan informasi palsu yang merusak lembaga demokrasi.

Mahkamah Agung juga memerintahkan Badan Telekomunikasi Nasional (Anatel) untuk memutus akses ke platform X dalam waktu 24 jam, sementara Apple dan Google diberi waktu lima hari untuk menghapus aplikasi X dari toko aplikasi mereka.

Musk, yang sebelumnya telah mengkritik Hakim Moraes di platformnya, belum memberikan komentar resmi mengenai denda dan investigasi terbaru dari pengadilan Brasil.