TIMES JABAR, BANDUNG BARAT – Mantan Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) Hengky Kurniawan yang berpasangan dengan Ade Sudrajat telah menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Jawa Barat pada Sabtu, 31 Agustus 2024. 

Selain Hengky Kurniawan - Ade Sudrajat (HADE), tes kesehatan juga diikuti pasangan calon (Paslon) lainnya yang diantaranya, pasangan Edi Rusyandi - Unjang Asari (EDUN), Sundaya - Aa Maulana (BERDAYA), Dikdik - Gilang Dirga (DILAN) dan Jeje Richie Ismail atau Jeje Govinda - Asep Ismail. 

Pelaksanaan tes kesehatan tersebut sebagai syarat bagi seluruh paslon yang akan mengikuti tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Pemilihan Bupati (Pilbup) dan pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) seluruh Kabupaten /Kota pada Pemilihan Kepala Daerah 2024 (Pilkada 2024). 

Calon Bupati (Cabup) Bandung Barat, Hengky Kurniawan menyebutkan, bahwa untuk tahapan tes kesehatan merupakan bagian penting bagi calon pemimpin. 

Pasalnya, Hengky menilai, seorang pemimpin terpilih harus memiliki fisik yang sehat agar roda pemerintahan berjalan produktif dan bisa mengambil keputusan dengan baik. 

"Iya alhamdulillah, hari ini tes kesehatan, tahapan ini sangat penting karena pemimpin itu harus memiliki sikologi dan fisik yang baik agar pemerintahan berjalan produktif," ujar mantan Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan kepada wartawan usai menjalani tes kesehatan di RSHS Kota Bandung. 

Meski pemeriksa kesempatan memakan waktu 6-7 jam, Hengky mengaku, pihaknya mendatangi RSHS tepat waktu dengan datang sekitar pukul 09:00, pagi. "Saya dari jam pukul 09:00 sudah on time dan sekarang sudah pukul 16:06 baru selesai," ucapnya. 

Dari hasil tes kesehatan, Hengky Kurniawan menjelaskan, bahwa dirinya dinyatakan sehat. Namun kembali diwajibkan berpuasa untuk menjalani tes treadmill yang meliputi pemantauan irama jantung, pernapasan, dan tekanan darah. 

"Hari ini saya fit, kita diharuskan puasa terakhir makan jam 10 besok rangkaian juga masih panjang karena ada tes treadmill," tuturnya. 

Saat tes kesehatan, Hengky Kurniawan mengaku adanya sedikit kesulitan karena tulisan yang tercantum dalam tes soal terbilang sangat kecil. bahkan hampir tidak terbaca. 

"Kalau disuruh milih mending tes fisik disuruh lari gitu, bukan karena persoalan sulit tapi tulisannya kecil - kecil kadang itu yang bikin gak ke baca jadinya," katanya. (*)