TIMES JABAR, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan kebutuhan mendesak bagi Eropa untuk merancang pendekatan sendiri dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), Jumat (30/8/2024).

Menurut Macron, Eropa, yang dikenal sebagai pusat kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi, harus memperkenalkan model AI yang unik dan tidak hanya mengikuti jejak Amerika Serikat atau China.

Dalam sebuah konferensi teknologi digital yang berlangsung di Novi Sad, Serbia, Macron menekankan bahwa Eropa harus menciptakan model AI yang menggabungkan peran pemerintah dan sektor swasta. Ini berbeda dari model China yang sepenuhnya diatur oleh pemerintah atau model AS yang didominasi oleh sektor swasta.

Menurutnya, pendekatan campuran ini akan memberikan Eropa kebebasan dalam menentukan standar dan keputusan secara kolektif.

Macron juga memperingatkan tentang bahaya mengikuti standar non-Eropa yang dapat mengancam kedaulatan dalam pembuatan regulasi dan kebijakan. "Begitu Anda masuk ke dalam sistem seperti itu, Anda mungkin memiliki semua kemajuan di dunia, tetapi Anda tidak lagi berdaulat," tegas Macron. Jika Eropa hanya mengadaptasi teknologi yang dikembangkan di luar kawasan, Eropa mungkin kehilangan kontrol dan independensi dalam pengambilan keputusan.

Kunjungan Macron ke Serbia pada 29 Agustus merupakan balasan atas kunjungan Presiden Serbia Aleksandar Vucic ke Paris pada April lalu. Selama kunjungan tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai bidang kerja sama termasuk pertahanan, energi, ekonomi, dan teknologi informasi.(*)