TIMES JABAR, CIANJUR – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, baru-baru ini mengumumkan kabar gembira mengenai dukungan signifikan dari Presiden Prabowo Subianto untuk sektor pendidikan. 

Tercatat sebanyak 1.680 institusi pendidikan, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), telah ditetapkan sebagai penerima bantuan berupa Interactive Flat Panel (IFP) atau yang populer disebut papan tulis pintar. 

"Bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mendorong modernisasi dan fasilitas pembelajaran berbasis digital," kata Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (20/11/2025).

Dia menyampaikan bahwa bantuan ini berfungsi sebagai katalisator untuk menciptakan lingkungan belajar digital. Dirinya mengkonfirmasi bahwa beberapa sekolah, khususnya di jenjang SMP, sudah mulai menerima unit IFP ini. 

"Seiring perkembangan era digital, kami berharap seluruh satuan pendidikan di Cianjur dapat memanfaatkan teknologi secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan," ujar Ruhli, menggarisbawahi pentingnya adaptasi teknologi dalam kurikulum sekolah saat ini.

Lebih lanjut, Ruhli Solehudin menjelaskan pembagian alokasi bantuan tersebut secara rinci. Sebanyak 550 lembaga PAUD, 700 Sekolah Dasar (SD), dan 430 SMP akan menerima papan tulis pintar canggih ini secara bertahap. 

Meskipun jenjang SMP telah menerima distribusi secara menyeluruh, lembaga PAUD dan SD masih harus bersabar menunggu pengiriman langsung dari pemerintah pusat. Kehadiran IFP ini diprediksi membawa perubahan besar, memungkinkan proses belajar mengajar yang jauh lebih interaktif dan menarik.

Dalam penyampaiannya tersebut Ruhli menyatakan, bahwa metode pembelajaran yang selama ini cenderung monoton dan hanya mengandalkan ceramah dari guru, tentunya seiring berjalannya waktu akan segera berubah. 

"Proses belajar mengajar selama ini hanya mengandalkan metode ceramah dari guru atau tenaga pendidik, dengan kehadiran smartboard ini tentunya akan lebih interaktif bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar," ucapnya. 

Perangkat IFP yang berbentuk seperti televisi layar besar dengan koneksi internet ini akan mempermudah kegiatan belajar mengajar harian, bahkan memungkinkan guru untuk terhubung dengan kelas atau sekolah lain.

Selain fungsi utamanya dalam pembelajaran, Ruhli menambahkan bahwa smartboard tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk konferensi video (Zoom Meeting) dan menjadi media presentasi siswa, yang tentunya akan merangsang kreativitas anak-anak dalam pembelajaran digital. 

Dalam hal tersebut lebih jauh program ini dinilai sangat membantu meringankan beban dan meningkatkan efektivitas para guru. Ruhli pun menutup dengan imbauan penting kepada seluruh sekolah yang ada di wilayahnya.

"IFP menjadi salah satu alat edukatif yang memudahkan proses mengajar bagi para guru di Cianjur, kami mengimbau seluruh sekolah untuk memastikan data pokok pendidikan (dapodik) selalu tertata dan diperbarui sebagai syarat mendapat bantuan," imbuhnya. (*)