TIMES JABAR, SURABAYA – Kejuaraan Kota (Kejurkot) II FORKI Kota Surabaya 2024 yang diselenggarakan pada 13-15 Desember 2024 di Dojo Karate Dispora Jatim, menjadi sorotan sebagai ajang pencarian atlet bela diri berbakat.
Kompetisi tersebut sekaligus dapat membawa nama baik Kota Surabaya di berbagai ajang olahraga. Khususnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 mendatang.
Dewan Kehormatan KONI Surabaya, BHS bersama Ketua KONI Surabaya Hosli Abdullah dan Ketua FORKI Kota Surabaya, Ozzie Nieuwenhuyzen berpose kuda-kuda karate, Minggu (15/12/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kejurkot kali ini melibatkan 287 atlet dari berbagai kategori dan diharapkan menjadi titik awal bagi mereka untuk bersinar di ajang yang lebih besar.
Dewan Kehormatan KONI Kota Surabaya, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Kejurkot II yang dinilai sangat penting dalam menyiapkan atlet-atlet muda bibit unggul.
Sementara menuju Porprov 2025, BHS berharap para atlet dapat memenuhi target KONI Surabaya, yakni meraih 6 medali emas di Porprov tahun mendatang. "Kejuaraan ini adalah langkah awal untuk atlet pemula menuju ajang yang lebih besar," ujar BHS, Minggu (15/12/2024).
Aksi atlet karate muda saat mengikuti Kejurkot II FORKI Surabaya di Dojo Karate Dispora Jatim, Minggu (15/12/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Bambang Haryo Soekartono juga menilai bahwa cabang olahraga karate memiliki potensi besar mendominasi perolehan medali di Porprov 2025.
Dengan 15 kelas yang dipertandingkan di Kejurkot, terdapat 15 medali emas yang dapat diraih. Hal ini semakin menambah keyakinannya bahwa karate Surabaya dapat menorehkan prestasi gemilang.
"Seiring dengan kesuksesan cabang olahraga lain seperti judo yang meraih 18 medali emas di Porprov sebelumnya. Semoga para juara Kejurkot ini bisa meraih medali emas di Porprov 2025," ujarnya.
Selain itu, Bambang juga menyambut baik kembalinya nomor pertandingan full body contact setelah vakum sejak 2014. Di Kejurkot II ini, kelas tersebut kembali dipertandingkan dan menjadi harapan baru bagi Surabaya untuk meraih medali emas di tingkat provinsi maupun nasional.
"Kami berharap nomor ini bisa masuk dalam Porprov maupun PON, sehingga atlet full body contact bisa berkontribusi untuk medali emas Surabaya," tegas BHS.
Ketua Umum KONI Surabaya, Hoslih Abdullah, menegaskan bahwa cabang olahraga karate diharapkan dapat berkontribusi besar dalam meraih juara umum di Porprov 2025.
"Target kami adalah meraih 6 medali emas di Kejurkot ini. Di Porprov 2023, Surabaya berhasil meraih 3 medali emas, dan tahun depan kita bertekad menggandakannya sebagai bagian dari target 200 medali emas untuk Surabaya," ungkap Hoslih.
Dia juga menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi atlet yang memiliki potensi besar.
Di tempat yang sama, Ketua FORKI Kota Surabaya, Ozzie Nieuwenhuyzen, menambahkan bahwa Kejurkot II menjadi salah satu langkah penting dalam pembibitan atlet karate muda. Kejurkot ini bertujuan untuk menjaring atlet pelapis yang dapat melanjutkan perjuangan atlet senior yang sudah lebih dulu dipersiapkan.
"Proses persiapan untuk Porprov sudah dimulai 4-6 bulan lalu, dan atlet yang berlaga di Kejurkot ini adalah bagian dari persiapan tersebut," jelas Ozzie.
Dengan semangat dan komitmen dari berbagai pihak, Kejurkot II FORKI Kota Surabaya 2024 diharapkan menjadi batu loncatan untuk prestasi besar di ajang Porprov 2025.
Pembinaan atlet yang terencana dan berkelanjutan menjadi kunci untuk mewujudkan ambisi Kota Surabaya dalam mencapai hasil maksimal di berbagai cabang olahraga, termasuk karate. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Serahkan Medali Kejurkot II FORKI Kota Surabaya, BHS Titip Prestasi dan Apresiasi
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Ronny Wicaksono |