TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Demi mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan di tingkat dunia, membangun watak, serta mengangkat harkat dan martabat bangsa, pegiat olahraga di Kota Tasikmalaya memiliki misi besar.

Selain mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, prestasi olahraga menjadi salah satu sarana penting untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, khususnya mereka yang berkecimpung dalam dunia olahraga.

Salah satu elemen kunci dalam mencapai keberhasilan ini adalah figur Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya yang kapabel.

Ketua KONI yang memiliki kompetensi, visi yang jelas, dan komitmen kuat dalam mengembangkan dunia olahraga akan mampu memimpin organisasi ini menjadi induk olahraga yang profesional, modern, dan mandiri. 

Di bawah kepemimpinan yang tepat, pembinaan atlet usia dini hingga peningkatan prestasi dapat terencana secara berkesinambungan, ditambah dengan pengembangan aspek Sport Science, Sport Industry, dan Sport Tourism yang relevan dengan kebutuhan masa kini.

Akademisi dan praktisi olahraga dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Heri Yusuf, MPd, saat ditemui TIMES Indonesia mengungkapkan bahwa calon Ketua KONI Kota Tasikmalaya haruslah memiliki komitmen teguh dalam memajukan dunia olahraga lokal. 

Menurut Heri yang saat menjabat selaku Rektor UPI Tasikmalaya ini menyebut  kepemimpinan KONI Kota Tasikmalaya periode 2025-2029 harus mampu mengikuti pedoman AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga) yang ada. 

"Prosesi pada pemilihan ketua KONI  haruslah berdasar pada aturan main yang ada yakni, AD/ART KONI, " ungkap Heri, Selasa (22/10/2024) 

Menurutnya ada beberapa komitmen yang harus dimiliki oleh calon ketua KONI Kota Tasikmalaya, di antaranya. 

1. Kembali kepada AD/ART dalam menjalankan garis kebijakan organisasi.
2. Menerapkan tata kelola yang baik, yang menjadi poin penting dalam mengatur hierarki aktivitas olahraga.
3. Menghindari kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, sehingga kepentingan olahraga Kota Tasikmalaya tetap diutamakan.
4. Menyaring calon ketua yang sesuai dengan AD/ART, tanpa adanya penggiringan pada satu calon tertentu.
5. Calon pimpinan harus memiliki komitmen kuat untuk mendorong prestasi dari berbagai cabang olahraga.
6. KONI harus bersinergi dengan program pembangunan olahraga yang dicanangkan oleh pemerintah kota.

Sementara itu Ketua Ikatan Guru Olahraga Nasional (Igornas) Kota Tasikmalaya, Dody Jaenudin, S.Pd, menyatakan harapannya agar kepengurusan KONI Kota Tasikmalaya berjalan dengan transparansi dan profesionalisme. 

Dody menekankan pentingnya transparansi dalam segala aspek pengelolaan KONI, termasuk dalam proses pemilihan ketua.  Hal ini sangat krusial mengingat masa depan olahraga di Kota Tasikmalaya bergantung pada kepemimpinan yang jujur dan terbuka.

"Saya ingin KONI berjalan dengan sehat secara birokrasi dan transparan. Karena ini berkaitan dengan kemajuan olahraga di Kota Tasikmalaya," kata Dody usai mengikuti pelantikan dan pengukuhan Pengurus PASI Kota Tasikmalaya di Aula Bale Kota Tasikmalaya. 

Ia juga menambahkan bahwa di dunia olahraga saat ini, tidak ada lagi "Superman," yang ada adalah "Super tim." Oleh karena itu, kerjasama antar pegiat olahraga, akademisi, dan pengurus KONI sangat penting untuk kemajuan bersama.

Menurut pantauan TIMES Indonesia, hingga saat ini ada tujuh kandidat calon Ketua Umum KONI Kota Tasikmalaya yang telah muncul. 

Namun, di antara ketujuh calon tersebut, tiga nama sering disebut dalam berbagai pertemuan pegiat olahraga Kota Tasikmalaya.

Mereka adalah H. Noves Narayana (Penasehat dan Dewan Pertimbangan KONI), H. Yono Kusyono (Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI), dan Anton Suherlan (Pengusaha muda yang juga pengurus KONI Kota Tasikmalaya).

Para pegiat olahraga dan akademisi di Kota Tasikmalaya berharap bahwa siapapun yang terpilih sebagai ketua nanti, dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan olahraga lokal. 

Figur seorang ketua KONI harus memiliki loyalitas tinggi, kemampuan bekerja dalam tim, serta dapat menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman.

Dody menekankan bahwa komunikasi yang baik antar pengurus sangat penting dalam menciptakan kenyamanan kerja, sehingga visi besar dalam memajukan prestasi olahraga dapat tercapai.

Selain itu, sinergi antara KONI dengan program pembangunan olahraga yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya juga menjadi hal yang sangat penting. 

Dengan adanya program-program yang terintegrasi antara KONI dan pemerintah, pengembangan potensi olahraga di kota ini dapat lebih optimal, baik dari segi prestasi atlet, fasilitas olahraga, hingga pengembangan ekonomi melalui industri olahraga.

Dengan hadirnya kepengurusan baru yang profesional dan transparan, diharapkan KONI Kota Tasikmalaya dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan prestasi olahraga yang tidak hanya membanggakan di tingkat lokal, tetapi juga nasional dan internasional. 

Masyarakat Kota Tasikmalaya, termasuk akademisi dan praktisi olahraga, tentu berharap bahwa proses pemilihan ketua yang berlangsung dapat berjalan dengan lancar dan membawa hasil yang positif bagi perkembangan dunia olahraga di masa depan. (*)