https://jabar.times.co.id/
Gaya Hidup

Berkat Drakor Revenant, Jurusan Folklor Makin Populer

Minggu, 30 Juli 2023 - 10:01
Berkat Drakor Revenant, Jurusan Folklor Makin Populer Yeom Hae Sang, profesor folklor yang muncul dalam drama horor thriller Revenant. (FOTO: sbsdrama.official)

TIMES JABAR, JAKARTARevenant tamat dengan rating memuaskan. Episode akhir drama horor thriller itu mencetak rating di atas 10 persen. 

Drama yang dibintangi Kim Tae Ri, Oh Jung Se dan Hong Kyung itu menceritakan kerjasama yang dilakukan seorang gadis, polisi dan profesor folklor untuk menangkap roh jahat yang membunuh orang demi mengumpulkan kekayaan alias pesugihan. 

Gu San Yeong seorang gadis yang mendapat 'warisan' hiasan kepala dari ayahnya seorang profesor folklor. Namun setelah menyentuh warisan itu, ia mendadak dirasuki roh jahat pembunuh. 

Ia kemudian dibantu oleh kawan sang ayah yang juga seorang profesor dari jurusan folklor, Yeom Hae Sang dan seorang detektif muda Lee Hong Sae untuk menyingkirkan roh jahat tersebut. 

Revenant-1.jpg

Drama Revenant mendapat apresiasi dari penonton karena mengangkat hal yang tak biasa di Korea Selatan, termasuk jurusan Folklor yang tidak pernag dimunculkan pada drama. 

Ternyata tak hanya di drama, jurusan folklor ini juga merupakan salah satu jurusan yang sedikit peminat di kampus-kampus. 

Berkat drama Revenant, banyak yang bertanya-tanya apakah jurusan folklor itu?

Folklor terdiri dari dua kata dalam bahasa Inggris. Yaitu folk yang berarti sekelompok orang dengan ciri fisik, sosial, dan kebudayaan. Sedangkan Lore atau lore adalah tradisi turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Sederhananya folklor merupakan jurusan seni dan kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun. 

Jan Harold Brunvand, ahli folklor Amerika menjelaskan jurusan ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu lisan, sebagian lisan dan bukan lisan. 

Folklor lisan yaitu fakta mental atau mentifact. pada folklor lisan mempelajari bahasa daerah (rakyat) seperti logat bahasa (dialek), slang, bahasa tabu, otomatis.Termasuk ungkapan tradisional seperti peribahasa dan sindiran.

Folklor sebagian lisan, mempelajari fakta sosial atau sosiofact yang mencakup kepercayaan dan takhayul.

Seperti permainan tradisional dan hiburan rakyat setempat, contohnya teater rakyat, seperti lenong, ketoprak, dan ludruk.

Sedangkan folklor bukan lisan akan mempelajari artefak. Biasanya jurusan ini akan mengulas arsitektur bangunan, seni kerajnan tangan, alat musik, obat-obatan dan semacamnya. 

Mahasiswa folklor akan mempelajari dan memahami fenomena yang terjadi di masyarakat, kemudian menyerapnya sebagai pencipta cerita baru. 

Revenant-2.jpg

Mata kuliah Folklor dan Penceritaan berfokus pada pengetahuan, penceritaan, hingga membuat struktur dramatik penceritaan untuk mempelajari fenomena lisan dan non lisan sebagai ide pembuatan cerita.

Jadi nggak heran ya, jika Profesor Yeon Hae Sang melakukan penelitian budaya, khususnya ritual pengusiran roh jahat yang sudah menjadi tradisi di Korea Selatan. 

Dalam drama Revenant, Profesor Hae Sang ingin menangkap roh jahat itu dengan mengumpulkan data baik dari buku maupun wawancara dengan dukun, juga warga setempat. 

Kampus yang memiliki jurusan folklor hanya ada di Harvard University. Sedangkan di Indonesia belum ada jurusan folklor, namun ada mata kuliah Folklor dan Penceritaan di ISI Yogyakarya dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. 

Gimana Anda tertarik belajar folklor seperti Profesor Yeom Hae Sang di drama Revenant? (*)

Pewarta : Dhina Chahyanti
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.