TIMES JABAR, BANJAR – Warga di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, tak kehilangan strategi untuk mencuri perhatian Pemerintah Kota Banjar.
Ekspresi kekecewaan atas kerusakan jalan yang sudah lima tahun tak kunjung diperbaiki di tunjukan 10 RT di 2 RW yang ada di Dusun Rancabulus, tepatnya yang lokasi kediamannya paling dekat dengan jalan Bantardawa yang mengalami rusak parah.
Warga membuat karnaval dengan tema unik di sepanjang 1,1 kilometer jalan yang kerap menimbulkan korban kecelakaan tersebut. Mereka memparodikan perbaikan jalan dengan menggunakan kostum pekerja Binamarga.
Dalam parodi karnaval tersebut, beberapa pekerja ada yang mengukur jalan, ada yang menutup jalan dengan pasir dan menumpahkan aspal. Salah satunya mendorong miniatur alat berat yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai Stum.
Parodi tersebut menggambarkan perjuangan warga untuk segera mendapatkan hak atas akses jalan yang layak ditengah peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
Kepala Desa Rejasari Ahmad Afrizal Rizqi mengungkap bahwa parodi karnaval tersebut dilaksanakan dalam memperingati HUT ke-80 RI.
"Warga berinisiatif membuat karnaval tersebut untuk mengingatkan pemerintah Kota Banjar bahwa ada jalan rusak yang bertahun-tahun diabaikan perbaikannya. Jalan tersebut memang aset jalan tersebut berstatus milik kota," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (2/9/2025).
Afrizal mengaku bahwa permohonan perbaikan jalan sudah beberapa kali dilayangkan oleh Pemerintah Desa ke Instansi terkait bahkan ke Wali Kota Ir H Sudarsono.
"Kami berharap aspirasi warga kali ini didengar oleh pemerintah kota mengingat usulan tersebut sudah berulang-ulang kali kami sampaikan namun tak ada realisasi," jelasnya.
Kerusakan jalan bahkan lebih parah saat turun hujan dimana banyak pengguna jalan yang terlibat laka tunggal akibat menghindari jalan berlubang. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |